Jokowi Kutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon: PBB Harus Segera Respon
- Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta, VIVA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras aksi serangan udara Israel kepada Lebanon hingga menewaskan 356 orang, termasuk anak-anak di Lebanon pada Senin, 23 September 2024.
“Ya Indonesia mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon,” kata Jokowi pada Rabu, 25 September 2024.
Maka dari itu, Jokowi mengajak seluruh negara dunia termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan respon cepat agar serangan udara Israel itu dihentikan. Sehingga, kata dia, tidak lagi memakan korban jiwa yang berjatuhan.
“Kita mengajak semua negara dan PBB untuk memberikan respon yang cepat agar tidak semakin banyak korban lagi yang terjadi atas serangan-serangan Israel,” ujarnya.
Sementara, Jokowi juga sudah menghubungi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi untuk mengecek kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Lebanon supaya dipulangkan ke Tanah Air.
“Saya sudah telepon ke Bu Menlu, itu juga dalam proses,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, serangan udara Israel dilaporkan telah menewaskan 356 orang, termasuk anak-anak di Lebanon pada hari Senin, 23 September 2024, seperti dilaporkan Kementerian Kesehatan Lebanon. Serangan ini merupakan eskalasi lintas batas paling mematikan sejak perang meletus di Gaza pada 7 Oktober.
Dilansir dari Arab News, konfrontasi antara Hizbullah dan tentara Israel memasuki fase baru, yang terlihat mengabaikan semua garis merah. Sungai Litani tidak lagi menjadi batas ekspansi Israel ke utara.
Menurut pusat darurat kesehatan Kementerian Kesehatan Lebanon, jumlah korban awal dari lebih dari 350 orang akibat serangan udara Israel di Lebanon selatan dan wilayah Bekaa.
“356 orang tewas dan 1.246 luka-luka, termasuk anak-anak, wanita, dan paramedis," tulis pernyataan tersebut.
Pertempuran tersebut, yang oleh Hizbullah disebut sebagai pertempuran perhitungan terbuka, telah menyulut konflik di Lebanon dari selatan hingga timur. Tentara Israel melancarkan serangkaian serangan udara luas pada pagi hari. Lusinan pesawat tempur secara bersamaan menargetkan rumah-rumah penduduk, alun-alun kota berpenduduk, lembah, dan hutan.