Menlu Retno Ingatkan Kekerasan dan Agresi Israel Tak Boleh Jadi "New Normal"

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Sidang Dewan Keamanan PBB, New York tahun 2019
Sumber :
  • Kemenlu RI

New York City, VIVA - Indonesia mengutuk keras serangan udara Israel ke Lebanon yang dilancarkan sejak Senin dan berlanjut pada Selasa, 24 September 2024.

Rudal Kiriman Hizbullah Masuk Tel Aviv, Sirine di Ibu Kota Berbunyi Keras

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di sela-sela Sidang ke-79 Majelis Umum PBB, di New York, Amerika Serikat, Selasa waktu setempat.

“Kita melihat situasi ini dan kita mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon yang mengakibatkan korban ratusan nyawa warga sipil termasuk anak-anak,” kata Retno.

Jokowi Kutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon: PBB Harus Segera Respon

VIVA Militer: Serangan milisi Hizbullah Lebanon ke basis militer Israel

Photo :
  • mehrnews.com

Dalam laporan Pemerintah Lebanon, dikutip dari Reuters, per Selasa, angka kematian korban mencapai 558 orang, dengan seribu lebih orang mengalami luka-luka.

27 Ribu Warga di Lebanon Mengungsi Buntut Serangan Militer Israel

Serangan ini, menurut Retno, menambah ketegangan di tengah situasi di Timur Tengah yang menghadapi krisis kemanusiaan.

“Terutama karena atrocities, kekejaman yang terus dilakukan oleh Israel kepada Bangsa Palestina. Dan kekerasan serta agresi seperti ini tidak boleh menjadi sebuah new normal,” kata Menlu menegaskan.

“Dan DK (Dewan Keamanan) PBB serta masyarakat internasional harus mengambil langkah tegas untuk mendorong de-eskalasi dan menghentikan kekerasan yang terus berlanjut,” Menlu menambahkan.

Ilustrasi perdebatan dunia di forum PBB

Photo :
  • AP Photo/Bebeto Matthews

Serangan terbaru ini juga secara langsung terkait Indonesia, karena Indonesia mengirim pasukan perdamaian terbanyak untuk Pasukan Interim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL), yakni sebanyak 1.232 orang.

“Dan tentunya keselamatan mereka juga menjadi perhatian, tidak hanya dari negara pengirim seperti Indonesia, tetapi menjadi perhatian juga dari PBB,” ujar Retno.

Menlu menegaskan kembali bahwa serangan terhadap Lebanon merupakan bentuk perluasan konflik utama, kekejaman Israel atas Palestina.

Karena itulah, dia terus menggaungkan seruan gencatan senjata serta pemberian bantuan kemanusiaan di wilayah konflik, khususnya Palestina. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya