Pidato di Sidang Umum PBB, Joe Biden Desak Hentikan Perang Israel-Hizbullah

Presiden AS Joe Biden berpidato sangat emosional di momen perpisahan.
Sumber :
  • PBS

New York, VIVA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan dia tidak ingin melihat "perang skala penuh" pecah di Lebanon, sehari setelah pasukan Israel melancarkan kampanye pengeboman besar-besaran yang telah menewaskan ratusan orang di seluruh negeri.

Hizbullah Tembakkan 250 Roket ke Israel, Sejumlah Orang Luka-luka

Berbicara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Selasa, Biden mengatakan solusi diplomatik antara Israel dan kelompok Lebanon Hizbullah adalah satu-satunya jalan ke depan.

"Perang skala penuh tidak menguntungkan siapa pun," katanya.

AS Ancam Akan Menarik Diri dari Mediasi Gencatan Senjata Israel-Lebanon

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden

Photo :
  • newrepublic.com

Selama berbulan-bulan, presiden AS telah menghadapi seruan untuk mengondisikan dukungan pemerintahannya bagi Israel saat negara itu melancarkan perang di Jalur Gaza, yang menewaskan lebih dari 41.400 warga Palestina. Para ahli juga telah memperingatkan Biden bahwa perang di Gaza dapat menyebabkan konflik regional yang lebih luas.

Dewan Islam Prancis Sebut Putusan ICC Tangkap Netanyahu sebagai 'Secercah Harapan'

Namun, Demokrat – yang tidak mencalonkan diri kembali pada bulan November – telah mempertahankan dukungannya yang kuat terhadap pemerintah Israel, yang terus menuai kritik atas pendekatannya.

Pidatonya disampaikan setelah Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan pada hari Selasa bahwa sedikitnya 569 orang, termasuk 50 anak-anak, telah tewas dan 1.835 orang terluka dalam pemboman Israel di berbagai bagian negara tersebut minggu ini.

Militer Israel juga terus menggempur Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 37 orang sepanjang hari pada hari Selasa, menurut Pertahanan Sipil Palestina.

Serangan Israel ke Lebanon

Photo :
  • Dok. Arab News/AFP

Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, Biden menegaskan kembali seruannya kepada Israel dan Hamas, kelompok Palestina yang memerintah Gaza, untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata yang juga akan menjamin pembebasan tawanan Israel yang ditahan di daerah kantong Palestina tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya