Aksi Bejat Israel Serang Sekolah Penampungan Pengungsi Gaza Banjir Hujatan
- ANTARA/Mahmoud Zaki
Gaza, VIVA – Yordania mengutuk keras serangan udara Israel yang menargetkan sebuah sekolah di Kota Gaza, yang menjadi tempat pengungsian warga sipil.
Menurut otoritas setempat, setidaknya 22 orang, termasuk 13 anak-anak dan enam perempuan, tewas ketika jet-jet tempur Israel menghantam sekolah di daerah Zeitoun, Gaza, pada Sabtu pagi 21 September 2024.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Yordania kembali menegaskan penolakannya terhadap "pelanggaran berulang yang dilakukan Israel terhadap hukum internasional, hukum kemanusiaan internasional, serta Konvensi Jenewa 1949 yang melindungi warga sipil di masa perang."
Pernyataan tersebut menekankan pentingnya "melindungi warga sipil, fasilitas vital yang menyediakan layanan dasar bagi saudara-saudara Palestina, serta tempat penampungan yang seharusnya dilindungi menurut hukum internasional."
Yordania juga kembali mendesak masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, untuk segera mengambil "langkah tegas guna menghentikan kejahatan perang yang dilakukan Israel dan memberikan perlindungan bagi warga sipil Palestina."
“Sikap diam komunitas internasional hanya mendorong Israel untuk terus melakukan lebih banyak kejahatan, memperburuk penderitaan rakyat Palestina,” tegas Yordania.
Sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada Oktober tahun lalu, Israel telah melakukan serangan brutal di Gaza, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera.
Menurut otoritas kesehatan setempat, hampir 41.400 orang, mayoritas wanita dan anak-anak, telah tewas, dan lebih dari 95.700 orang terluka. Serangan ini telah membuat hampir seluruh populasi Gaza terusir dari rumah mereka, dengan blokade yang berkepanjangan menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang sangat parah. (Antara)