PBB Sebut Tak Ada Tindakan Apapun dari Israel untuk Lindungi Anak-anak di Gaza
- ANTARA/Xinhua
Jenewa, VIVA - Komite Hak-Hak Anak PBB mendesak Israel untuk segera menghentikan pembunuhan dan melukai anak-anak Palestina di Gaza.
“Komite sangat prihatin dengan tingginya jumlah anak-anak di Gaza yang terbunuh, cacat, terluka, hilang, terlantar, yatim piatu, dan mengalami kelaparan, kekurangan gizi dan penyakit, sebagai akibat dari serangan yang tidak pandang bulu dan tidak proporsional yang dilakukan oleh negara tersebut,” kata komite itu dalam sebuah siaran pers.
Pernyataan tersebut disampaikan Komite Hak-Hak Anak PBB setelah meninjau enam negara pihak dan merilis temuan mengenai Argentina, Armenia, Bahrain, Israel, Meksiko, dan Turkmenistan.
Pernyataan tersebut mendesak negara pihak untuk segera menghentikan pembunuhan dan melukai anak-anak Palestina di Gaza untuk memastikan akses kemanusiaan yang aman dan tidak terbatas ke dan di dalam Jalur Gaza.
Komite juga mendesak negara pihak untuk mengizinkan masuknya semua bahan bangunan yang diperlukan bagi keluarga Palestina untuk membangun kembali rumah dan infrastruktur sipil serta publik.
Mereka menyatakan keprihatinan yang mendalam mengenai berlanjutnya penculikan, penangkapan sewenang-wenang, dan penahanan berkepanjangan terhadap sejumlah besar anak-anak Palestina oleh pasukan Israel yang sebagian besar dilakukan tanpa tuduhan, pengadilan atau akses terhadap perwakilan hukum atau kontak dengan anggota keluarga.
Merinci temuannya pada konferensi pers di Jenewa, komite tersebut mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengidentifikasi tindakan apa pun yang diambil oleh Israel untuk melindungi anak-anak Gaza selama operasi militernya.
“Kami mencoba mendapatkan jawaban atas langkah-langkah yang diambil Israel untuk melindungi anak-anak di daerah padat penduduk selama operasi militer sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional,” kata Wakil Ketua Komite Hak-Hak Anak PBB Bragi Gudbrandsson.
Gudbrandsson menekankan bahwa penggunaan senjata dengan jangkauan luas di kawasan pemukiman, termasuk rumah yang dihuni oleh keluarga multi-generasi, tentu saja menimbulkan kekhawatiran terhadap perlindungan warga sipil, terutama anak-anak.
"Saya kira kami tidak dapat mengidentifikasi tindakan tertentu yang telah diambil untuk menyelamatkan nyawa anak-anak dalam operasi militer di Gaza ini,” ucapnya.
Selama hampir satu tahun, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 41.000 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 95.500 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. (ant)