China Sebut Ledakan Massal Pager di Lebanon Langgar Kedaulatan dan Tingkatkan Ketegangan 

Ledakan terjadi di Lebanon selatan, termasuk kota Sidon, serta pinggiran selatan Beirut dan Lembah Bekaa. (Doc. BBC)
Sumber :
  • Dok. BBC

Beijing, VIVA - Kementerian Luar Negeri China mengatakan ledakan ribuan perangkat komunikasi di Lebanon sebagai pelanggaran kedaulatan dan dapat meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

"Kami menentang tindakan apa pun yang melanggar kedaulatan dan keamanan Lebanon dan menyatakan kekhawatiran atas kemungkinan meningkatnya ketegangan di kawasan yang mungkin dipicu oleh insiden ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, China pada Kamis, 19 September 2024.

Ledakan massal perangkat komunikasi nirkabel yang dikenal sebagai penyeranta atau pager di sejumlah wilayah di Lebanon pada Selasa.

Ambulans mengangkut korban ledakan Pager di Lebanon

Photo :
  • Associated Press

Sebanyak 12 orang termasuk seorang anak tewas dalam ledakan massal, dan hampir 2.800 orang lainnya terluka, termasuk 200 di antaranya dalam kondisi kritis.

Kejadian itu disusul dengan ledakan perangkat komunikasi lain seperti protofon (walkie-talkie) pada Rabu.

"Kami menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk sungguh-sungguh menjaga perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah," tambah Lin Jian.

Duta Besar Iran Kehilangan Satu Mata Buntut Ledakan Pager di Lebanon

Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan setidaknya 20 orang tewas dan 450 lainnya luka-luka dalam gelombang kedua ledakan perangkat komunikasi itu.

Menteri Kesehatan Lebanon Firas Al-Abiad pada Selasa, 17 September 2024, menyatakan 9 orang, termasuk seorang anak, tewas dalam ledakan massal perangkat komunikasi nirkabel yang dikenal sebagai penyeranta (pager) di sejumlah wilayah di Lebanon.

Photo :
  • ANTARA/Anadolu
Kekhawatiran Pejabat AS Setelah Ledakan Pager dan Walkie Talkie

Media Lebanon menduga perangkat tersebut meledak setelah Israel meretas sistem komunikasi di negara tersebut.

Pemerintah Lebanon dan Hizbullah sama-sama menuduh serangan tersebut didalangi oleh Israel. Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah bahkan mengatakan jumlah penyeranta yang digunakan anggota HIzbullah ada 4.000, yang menyiratkan bahwa Israel secara sengaja berusaha membunuh 4.000 orang.

Senator Akan Ajukan Undang-Undang untuk Blokir Penjualan Senjata AS ke Israel

Sementara itu, media setempat melaporkan unit-unit protofon yang meledak tersebut dipasok ke Lebanon lima bulan yang lalu, hampir pada waktu yang bersamaan dengan datangnya unit-unit penyeranta yang meledak.

Keputusan Hizbullah menggunakan perangkat penyeranta adalah karena teknologi tersebut dinilai yang paling aman dari potensi peretasan dan penyadapan.

Sumber keamanan Lebanon mengatakan bahwa badan intelijen Israel, Mossad, menanam bahan peledak di dalam pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah beberapa bulan sebelum meledak.

Tidak ada komentar dari Israel terkait ledakan pager, tetapi Hizbullah bersumpah akan membalas Israel atas ledakan tersebut.

Ledakan pager ini terjadi di tengah meningkatnya eskalasi di perbatasan antara Israel dan Hizbullah, yang telah terlibat dalam peperangan lintas batas sejak dimulainya perang mematikan oleh Tel Aviv di Jalur Gaza.

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 41.200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, setelah serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya