Fakta-fakta Ledakan Pager-Walkie Talkie di Lebanon, Tewaskan 32 Orang dan Ribuan Korban Terluka

Pager dari Gold Apollo yang berbasis di Taiwan Meledak di Lebanon
Sumber :
  • Gold Apollo

Beirut, VIVA – Ratusan Pager dan walkie talkie milik milisi di seluruh Lebanon meledak secara mendadak selama dua hari berturut-turut pada Selasa, 17 September dan Rabu, 18 September.

Pager dan Walkie Talkie Meledak di Lebanon, Israel: Pencapaian Luar Biasa! Era Baru Perang Dimulai

Hizbullah mengatakan sejumlah Pager diandalkan kelompok itu untuk komunikasi, mereka tidak memanfaatkan ponsel lantaran risiko diretas dan dilacak mendadak.

Kantor berita resmi Lebanon juga melaporkan, bahwa sistem energi surya meledak di rumah-rumah di beberapa daerah di Beirut dan di Lebanon selatan, melukai sedikitnya satu anak perempuan.

Ledakan Pager di Lebanon Muslihat Israel untuk Hubungan Hizbullah-Hamas, Menurut Analisis Media

Ledakan terjadi di Lebanon selatan, termasuk kota Sidon, serta pinggiran selatan Beirut dan Lembah Bekaa. (Doc. BBC)

Photo :
  • Dok. BBC

Berikut Fakta-fakta Terkait Ledakan Pager di Lebanon

Asal-usul Walkie Talkie yang Meledak dan Tewaskan Puluhan Orang di Lebanon

1. Tewaskan 32 Orang dan 2.800 Korban Terluka dalam Dua Hari

Menteri Kesehatan Lebanon mengatakan, jumlah orang yang tewas ketika Pager yang digunakan oleh anggota kelompok bersenjata pada Selasa 17 September 2024 adalah 12 orang.

Kemudian satu hari kemudian, terjadi ledakan gelombang kedua yang menewaskan 20 orang, sehingga total korban tewas menjadi 32 orang.

Sementara itu, untuk korban luka-luka akibat ledakan di Lebanon mencapai 2.800 orang termasuk beberapa wilayah lainnya.

2. Merek Pager Berasal dari Perusahaan Taiwan

Dilansir dari AP News, seorang veteran yang bermarkas di Brussels dan analis risiko politik senior Elijah J. Magnier mengatakan bahwa ia telah berbincang dengan para anggota Hizbullah dan para penyintas serangan itu.

Menurutnya merek pager terbaru yang digunakan dalam ledakan hari Selasa itu diperoleh lebih dari enam bulan lalu, yaitu Perusahaan Taiwan Gold Apollo.

Namun pendiri perusahaan Taiwan Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang dengan tegas membantah perusahaannya ada hubungannya dengan serangan tersebut.

Sebaliknya, Hsu mengatakan bahwa ia telah memberikan lisensi merek dagangnya kepada sebuah perusahaan di Hungaria yang bernama BAC Consulting untuk menggunakan nama Gold Apollo pada pager mereka sendiri

Hsu mengatakan pager yang dibuat oleh BAC Consulting-lah yang digunakan dalam serangan di Lebanon. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaannya telah menandatangani perjanjian dengan BAC Consulting tiga tahun lalu.

"Kami hanya memberikan otorisasi merek dagang dan tidak terlibat dalam desain atau pembuatan produk in," kata Hsu.

Sementara itu, Lebanon mengatakan walkie talkie yang meledak adalah model yang dihentikan produksinya, yang dibuat oleh perusahaan Jepang ICOM. Perangkat tersebut tidak dipasok oleh agen yang diakui, tidak memiliki lisensi resmi, dan belum diperiksa oleh badan keamanan, kata otoritas Lebanon.

ICOM mengatakan model tersebut dihentikan produksinya satu dekade lalu, dan tidak dapat memastikan apakah perangkat yang digunakan di Lebanon itu palsu atau dikirim dari perusahaannya.

3. Hizbullah Salahkan Israel

Kelompok Hizbullah menyalahkan Israel sebagai dalang dibalik serangan mematikan Pager yang meledak di seluruh Lebanon itu.

Termasuk Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati juga menyalahkan Israel atas ledakan tersebut, dengan mengatakan bahwa ledakan tersebut.

“pelanggaran serius terhadap kedaulatan Lebanon dan kejahatan menurut semua standar,” kata Najib.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan ia telah menyampaikan kepada mitranya dari Lebanon bahwa ia mengutuk keras terorisme Israel.

Sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat membantah terlibat dalam periwitiwa itu dan mendesak Iran untuk tidak meningkatkan ketegangan.

4. Dipasang Bahan Peledak di Pager

The Associated Press mencatat bahwa alat peledak yang sangat kecil mungkin telah dipasang di pager sebelum dikirim ke Hizbullah, dan kemudian semuanya dipicu dari jarak jauh secara bersamaan, mungkin dengan sinyal radio.

Seorang mantan perwira penjinak bom Angkatan Darat Inggris, Sean Moorhouse menjelaskan bahwa alat peledak memiliki lima komponen utama: wadah, baterai, alat pemicu, detonator, dan muatan peledak.

"Sebuah pager sudah memiliki tiga alat itu. Anda hanya perlu menambahkan detonator dan muatannya," kata Sean seperti dilansir AP News.

Meskipun detail ledakan hari Rabu masih belum pasti, namun, laporan tentang lebih banyak perangkat elektronik yang meledak mungkin menunjukkan adanya infiltrasi yang lebih besar dari gangguan seperti jebakan dalam rantai pasokan Lebanon.

Nicholas Reese, instruktur tambahan di Center for Global Affairs di School of Professional Studies, Universitas New York sedang menyelidiki jenis bahan peledak yang digunakan dalam alat itu.

Mereka menduga itu adalah RDX atau PETN, bahan-bahan yang sangat mudah meledak yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan dengan berat hanya 3-5 gram.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya