Ledakan Walkie Talkie dan Pager di Lebanon, Diduga Ada Campur Tangan AS-Israel
- Associated Press
Tel Aviv, VIVA – Media Israel mengungkapkan pada Rabu, 18 September 2024, bahwa ada koordinasi antara Israel dan AS terkait ledakan walkie talkie yang digunakan oleh Hizbullah dan petugas medis di Lebanon. Meskipun sebelumnya, Washington telah membantah keterlibatannya dalam ledakan itu.
Ledakan ribuan walkie talkie di beberapa wilayah Lebanon, pada hari Selasa dan Rabu mengakibatkan kematian 26 orang dan lebih dari 3.250 orang terluka.
Menurut KAN, saluran penyiaran resmi Israel, ada koordinasi antara Israel dan AS terkait ledakan yang mengguncang Lebanon.
Media tersebut melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah melakukan dua percakapan telepon dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam 24 jam terakhir.
"Panggilan pertama antara Gallant dan Austin terjadi pada hari Selasa, beberapa menit sebelum gelombang pertama ledakan walkie talkie dan pager di Lebanon," ucap KAN.
"Panggilan kedua terjadi sebelum gelombang kedua ledakan," tambahnya, dikutip dari ANews, Kamis, 19 September 2024.
Namun, AS telah membantah terlibat dalam ledakan tersebut. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dalam konferensi pers di Kairo, menegaskan bahwa Washington tidak mengetahui sebelumnya tentang ledakan tersebut dan tidak terlibat.
Ledakan tersebut terjadi di tengah upaya serangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel dengan latar belakang serangan brutal Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 41.300 korban jiwa.