Pentagon Pastikan Tak ada Keterlibatan AS dalam Ledakan Ribuan Pager di Lebanon
- Facebook/Patrick S. Ryder
Washington, VIVA – Pentagon mengatakan pada hari Selasa bahwa tidak ada keterlibatan Amerika Serikat dalam ledakan pager yang mematikan di Lebanon. Amerika Serikat mengaku masih terus memantau apa yang terjadi di Lebanon.
"Sejauh pengetahuan saya, tidak ada keterlibatan AS sama sekali dalam hal ini. Sekali lagi, ini adalah sesuatu yang sedang kami pantau," kata juru bicara Angkatan Udara Mayjen Pat Ryder kepada wartawan dikutip Anadolu, Rabu, 18 September 2024.
Pernyataan itu muncul setelah sedikitnya sembilan orang tewas dan 2.800 orang terluka dalam ledakan pager yang terjadi bersamaan di Lebanon.
"Sehubungan dengan laporan tentang serangan tersebut, saya tidak memiliki informasi apa pun untuk disampaikan terkait hal itu, tentu saja, sesuatu yang terus kami pantau, tetapi tidak memiliki informasi apa pun untuk disampaikan," kata Ryder.
"Tidak ada perubahan pada postur kekuatan AS" di Timur Tengah, katanya, ketika ditanya tentang perubahan postur kekuatan AS setelah serangan itu.
Ryder mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin berbicara dengan mitranya dari Israel Yoav Gallant pada hari Selasa, tanpa memberikan informasi lebih lanjut tentang apakah mereka melakukan panggilan telepon sebelum atau setelah serangan itu.
"Sejauh menyangkut eskalasi, secara umum, di Timur Tengah. Maksud saya, ini adalah sesuatu yang telah kami perhatikan selama lebih dari hampir setahun sekarang, sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober," kata Ryder, seraya menambahkan Austin telah "sangat fokus" untuk memastikan bahwa ketegangan di kawasan tersebut tidak meningkat menjadi konflik regional yang lebih luas.
"Kami sangat yakin bahwa cara terbaik untuk mengurangi ketegangan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon adalah melalui diplomasi, dan itu akan terus menjadi fokus kami," tegasnya.
Kelompok Lebanon, Hizbullah, menganggap Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas ledakan nirkabel tersebut dan bersumpah untuk "melakukan pembalasan yang adil dari pihak yang tidak terduga" terhadap Tel Aviv.
Hingga kini belum ada komentar langsung dari Israel.
Ledakan massal tersebut terjadi di tengah pertukaran serangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel dengan latar belakang serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.200 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.