Ayah Aktivis Perempuan Turki-Amerika yang Dibunuh Tentara Israel Menuntut Keadilan dari AS
- Anadolu Ajansi
Turki, VIVA – Mehmet Suat Eygi, ayah dari Aysenur Eygi yang tewas dalam kekerasan di Tepi Barat mengungkapkan harapannya agar pemerintah Amerika Serikat melakukan penyelidikan atas kematian putrinya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh pemerintah Turki.
Diketahui, Aysenur Eygi, seorang aktivis Turki-Amerika, tewas ditembak oleh pasukan Israel pada 6 September lalu selama protes damai terhadap pemukiman ilegal Israel di kota Beita, dekat Nablus.
Mehmet Suat Eygi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Turki yang telah memulai penyelidikan terhadap pembunuhan putrinya. Ia berharap agar pemerintah Amerika Serikat akan melakukan hal yang sama.
"Kami mengharapkan hal yang sama dari pemerintah AS," katanya dalam sebuah pernyataan kepada wartawan di Aydin, Wilayah Aegea, Turki, dilansir dari Anadolu Ajansi.
Pemerintah Turki telah merespons dengan cepat dengan membuka penyelidikan resmi terhadap insiden tersebut. Menteri Kehakiman Turki, Yilmaz Tunc, mengumumkan bahwa penyelidikan ini akan dilakukan berdasarkan kejahatan yang dilakukan terhadap warga negara Turki di luar negeri.
Orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan ini akan menghadapi tuduhan pembunuhan berencana yang termasuk dalam kategori "kejahatan terhadap kemanusiaan."
Mehmet Suat Eygi mengenang putrinya sebagai seorang pejuang hak asasi manusia dan lingkungan yang berdedikasi.
"Aysenur peka terhadap hak asasi manusia, alam, dan segalanya," ujarnya dengan penuh rasa duka.
Aysenur Eygi, 26 tahun, merupakan seorang warga negara Turki-Amerika yang memilih untuk mendedikasikan hidupnya pada cita-citanya daripada menjalani kehidupan yang nyaman.
Jenazah Aysenur rencananya akan dibawa ke Istanbul pada Jumat, 13 September 2024 pagi, kemudian dipindahkan ke provinsi Izmir dan pemakaman akan dilaksanakan pada hari Sabtu.
Mehmet Suat Eygi juga menyampaikan harapannya terhadap pemerintah AS. Ia mengamati bahwa Amerika Serikat dikenal tegas terhadap ketidakadilan yang menimpa warganya, namun mengingat hubungan dekat dengan Israel, ia khawatir ada upaya untuk menghindari penanganan kasus ini.
"Amerika adalah negara yang agak berbeda. Ketika terjadi ketidakadilan atau pembunuhan terhadap warganya sendiri, Amerika seperti elang pada lambangnya, akan menukik ke bawah. Namun, jika menyangkut Israel, mungkin ada upaya untuk menghindarinya,” katanya.