Putin Menyatakan Dukungan untuk Kamala Harris Setelah Biden Mengundurkan Diri, AS Mengkritik
- atlanticcouncil.org
Rusia, VIVA – Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini mengungkapkan dukungannya terhadap Wakil Presiden, Kamala Harris, yang akan menggantikan Presiden AS Joe Biden setelah pengunduran diri Biden dari pencalonan presiden Partai Demokrat.
Pernyataan tersebut disampaikan Putin dalam sebuah forum ekonomi yang berlangsung di Vladivostok, Rusia, pada hari Kamis, 5 September 2024.
Putin menyatakan bahwa Moskow akan mendukung Harris, mengikuti arahan Biden yang meminta pendukungnya untuk mendukung Harris.
"Favorit kami, jika boleh saya katakan, adalah presiden saat ini, Tn. Biden. Ia disingkirkan dari pencalonan, tetapi ia menganjurkan agar semua pendukungnya mendukung Ibu Harris. Itulah yang akan kami lakukan juga. Kami akan mendukungnya," ujar Putin, dilansir dari Anadolu Ajansi pada Jumat, 6 September.
Meski demikian, Putin menegaskan bahwa keputusan akhir tetap ada di tangan rakyat Amerika.
"Soal siapa yang difavoritkan, bukan kewenangan kami untuk menentukan. Itu tetap pilihan rakyat Amerika," tegasnya.
Dalam komentarnya, Putin juga bercanda tentang sifat Harris dengan mengatakan bahwa tawa ekspresif dan menular Harris menunjukkan bahwa dia baik-baik saja dan Rusia tidak akan menambah sanksi terhadap AS.
Namun, pernyataan Putin mendapat tanggapan tegas dari Washington. John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, mengecam Putin atas komentar tersebut.
"Putin seharusnya berhenti bicara tentang pemilu kita. Dia seharusnya tidak memihak siapa pun," kata Kirby kepada wartawan.
Kirby juga menambahkan bahwa Putin harus berhenti mencampuri pemilu Amerika, menanggapi tuduhan bahwa Rusia mencoba mempengaruhi pemilihan yang akan datang.
Sebagai informasi, Biden yang awalnya diharapkan mewakili Partai Demokrat dalam pemilihan presiden tahun ini mengumumkan pengunduran dirinya dari pencalonan pada 21 Juli dan menyarankan pendukungnya untuk memilih Harris.
Sementara itu, mantan Presiden Donald Trump, yang dikenal memiliki hubungan lebih dekat dengan Putin dibandingkan Biden atau Harris, telah mendapatkan dukungan dari Partai Republik untuk pemilihan mendatang.