Paus Fransiskus: Banyak Orang Tak Mau Punya Anak Tapi Pelihara Kucing-Anjing

Pemimpin Vatikan Paus Fransiskus di Istana Negara, Jakarta
Sumber :
  • Youtube Setpres

Jakarta, VIVA – Paus Fransiskus mengungkapkan rasa syukurnya atas banyaknya anak dalam keluarga-keluarga di Indonesia.

Heboh 6 Juta NPWP Termasuk Jokowi hingga Sri Mulyani Diduga Bocor, Ditjen Pajak Buka Suara

Pemimpin umat Katolik se-dunia itu mengamati bahwa di negara-negara lain, banyak orang lebih memilih untuk merawat hewan peliharaan daripada anak-anak. Pernyataan ini lantas membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para pejabat lainnya tersenyum.

"Mendengar bahwa keluarga-keluarga masih memiliki tiga sampai empat anak, dan ini sebuah contoh yang bagus bagi negara," kata Paus di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.

Budi Arie Bangga Kecepatan Internet RI Naik 10 Kali Lipat di Era Jokowi

"Karena banyak (orang) tidak mau lagi memiliki anak tetapi memiliki binatang, anjing, atau kucing," sambungnya.

Jokowi tersenyum di samping Paus. Di depan Paus, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Ketua DPR RI Puan Maharani juga menunjukkan senyum mereka.

Budi Arie Pakai Rumus 5K Berantas Judi Online di Indonesia

Presiden Jokowim menerima kunjungan Paus Fransiskus di Istana Negara, Jakarta

Photo :
  • Setkab

Sementara itu, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin terus mendengarkan dengan penuh perhatian. Menteri Pertahanan dan Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto, memperhatikan reaksi sekitar terhadap gambaran masyarakat yang disampaikan oleh Paus Fransiskus.

Dia kemudian membahas keadaan masyarakat yang tidak memiliki anak, dalam konteks pembahasan tentang sebagian umat manusia, yang terpinggirkan dan kekurangan sarana untuk hidup dengan martabat.

Masalah ini disebabkan oleh ketimpangan sosial yang parah. Berdoa kepada Tuhan dianggap sebagai cara yang baik untuk mengatasi permasalahan tersebut.

"Dalam konteks-konteks lainnya, masyarakat percaya bahwa mereka dapat atau boleh mengabaikan kebutuhan untuk memohon berkat Allah, menilainya sebagai sesuatu yang dangkal bagi manusia dan masyarakat sipil. Sebaliknya, mereka memajukan usaha-usaha mereka sendiri, tapi kerap kali hal ini mengantar mereka kepada pengalaman frustrasi dan kegagalan," ungkapnya.

"Meski demikian, ada masa-masa ketika iman kepada Allah terus menerus diletakkan di garis depan, tapi sayangnya dimanipulasi untuk menciptakan perpecahan dan meningkatkan kebencian, dan bukan untuk memajukan perdamaian, persekutuan, dialog, rasa hormat, kerja sama dan persaudaraan."

Sebagai informasi, lawatan Paus ke Jakarta kali ini akan berlangsung mulai 3-6 September 2024.

Dalam perjalanan apostoliknya, Paus dikabarkan akan menyambangi beberapa tempat, mulai dari Gereja Katedral hingga Masjid Istiqlal.

Paus Fransiskus juga dikabarkan akan menemui petinggi negara, pemuka agama, hingga kelompok masyarakat tertentu selama berada di Indonesia untuk Misa Akbar di GBK.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya