Korea Selatan Gencar Tangkap Pelaku Pornografi Deepfake, Sudah Ribuan Orang Terlibat
- The Korea Times
Korea Selatan, VIVA – Perjuangan Korea Selatan dalam memberantas kejahatan siber, khususnya pornografi deepfake, terus berlanjut. Data terbaru dari Badan Kepolisian Nasional yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah penangkapan pelaku yang membuat video pornografi deepfake secara ilegal. Sejak tahun 2021, sebanyak 403 orang telah ditangkap terkait kasus ini.
Angka ini merupakan cerminan dari upaya intensif kepolisian dalam memburu pelaku yang menyalahgunakan teknologi deepfake untuk menciptakan konten pornografi palsu dan merusak reputasi individu, terutama wanita muda.
Selain kasus deepfake, ribuan orang juga ditangkap karena berbagai bentuk kekerasan seksual di dunia maya lainnya, seperti penyebaran video eksploitasi seksual anak dan rekaman kamera tersembunyi.
Meskipun jumlah penangkapan terus meningkat, terdapat kekhawatiran mengenai rendahnya tingkat penuntutan terhadap para pelaku. Hanya sekitar 5% dari total pelaku kekerasan seksual siber yang ditangkap berhasil dibawa ke pengadilan.
Hal ini mengindikasikan adanya sejumlah tantangan dalam proses penegakan hukum, mulai dari kesulitan dalam mengumpulkan bukti digital hingga kurangnya pemahaman yang mendalam mengenai teknologi deepfake di kalangan aparat penegak hukum.
"Kejahatan seks digital harus diperlakukan sebagai kejahatan serius, mengingat kecepatan penyebarannya dan fakta bahwa kejahatan tersebut dapat dilakukan hanya dengan menggunakan telepon pintar dan komputer," ujar Hwang Jung-a, Perwakilan Partai Demokratik Korea, dikutip dari The Korea Times, Selasa, 3 September 2024..
Pornografi deepfake telah menjadi masalah global yang serius. Teknologi ini memungkinkan siapa saja untuk menciptakan video palsu yang sangat realistis, sehingga sulit bagi publik untuk membedakan antara konten asli dan palsu.
Akibatnya, korban deepfake seringkali mengalami trauma psikologis yang mendalam, kehilangan reputasi, dan bahkan menghadapi ancaman kekerasan fisik.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak. Selain penegakan hukum yang lebih efektif, langkah-langkah pencegahan juga sangat penting.