Presiden Ukraina Pecat Komandan Angkatan Udara Setelah Kecelakaan Jet Tempur F-16
- ANTARA/REUTERS/Anna Voitenko/as.
Jakarta, VIVA – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, telah memecat Letjen Mykola Oleshchuk dari jabatannya sebagai komandan angkatan udara pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Pemecatan ini terjadi setelah sebuah jet tempur F-16 yang baru diterima Kyiv jatuh saat menghadapi serangan Rusia. Kecelakaan tersebut mengakibatkan tewasnya pilot pesawat.
Keputusan pemecatan tersebut diumumkan melalui situs web kepresidenan, dengan Zelenskyy menekankan perlunya perlindungan terhadap rakyat dan personel militer Ukraina serta penguatan di tingkat komando. Letjen Anatolii Kryvonozhko ditunjuk sebagai penjabat komandan angkatan udara menggantikan Oleshchuk.
"Kita perlu melindungi rakyat, melindungi personel, merawat semua tentara kita," ujar Zelenskyy dikutip dari Daily Sabah, Senin, 2 September 2024.
Pemecatan ini bertepatan dengan pernyataan Oleshchuk yang mengkritik seorang anggota parlemen Ukraina, Mariana Bezuhla, yang mengklaim bahwa F-16 tersebut ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Patriot.
Bezuhla, yang mengutip sumber tidak resmi, menuntut agar pihak-pihak yang bertanggung jawab dihukum. Oleshchuk membantah klaim tersebut dan menganggap Bezuhla telah mencemarkan nama baik angkatan udara serta produsen senjata AS.
Sementara itu, serangan Rusia di Kharkiv menggunakan bom luncur dari pesawat telah menewaskan enam orang, termasuk seorang gadis berusia 14 tahun, dan melukai 47 orang lainnya. Bom-bom tersebut menghantam beberapa lokasi di kota besar tersebut, termasuk sebuah blok apartemen 12 lantai.
Zelenskyy menanggapi serangan ini dengan mendesak mitra Barat untuk menghapus batasan terhadap target-target militer Ukraina dengan senjata sumbangan, menganggap bahwa kekurangan kemampuan untuk menyerang pangkalan Rusia berkontribusi pada teror tersebut.
Dalam perkembangan lain, para ahli dari Angkatan Udara AS telah bergabung dalam penyelidikan kecelakaan F-16 tersebut. Meskipun pesawat-pesawat ini tidak diharapkan dapat mengubah jalannya perang secara signifikan, kehadiran F-16 di Ukraina dianggap penting untuk membalas keunggulan udara Rusia.
Di sisi lain, para menteri pertahanan Uni Eropa sepakat untuk meningkatkan program pelatihan bagi pasukan Ukraina di Brussels, sebagai bagian dari dukungan berkelanjutan terhadap Ukraina dalam konflik yang berlangsung.