Hasil Investigasi Kematian Ebrahim Raisi Terkuak, Tidak Ada Indikasi Serangan
- ANTARA/Xinhua/Shadati/tm/am
Teheran, VIVA – Hasil investigasi kematian mantan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, terkuak. Dalam laporan yang diwartakan media IRIB pada Minggu 1 September 2024, tidak ditemukannya indikasi serangan dalam helikopter yang ditumpangi sang mendiang.
Pihak Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran menegaskan aspek teknis dan lain sebagainya pada helikopter tersebut juga telah diperiksa sesuai dengan standar prosedur yang berlaku. Selain itu, tidak disebutkan pula adanya penyimpangan rute penerbangan atau persoalan dari faktor internal sebagai penyebab kecelakaan.
Kemudian dalam hasil investigasi itu pula disebut tidak adanya laporan darurat dari sang pilot. Artinya tidak ada upaya serangan atau sabotase yang dilakukan dari pihak asing dalam peristiwa itu.
Kecelakaan yang dialami Ebrahim Raisi dikatakan karena faktor cuaca. Kondisi iklim yang ada saat itu dinilai rumit saat musim semi. Hal ini kemudian diyakini sebagai penyebab murni kecelakaan helikopter Raisi.
"Kondisi iklim dan atmosfer yang rumit saat musim semi, yang menyebabkan terbentuknya kabut tebal dan menyebabkan helikopter itu menabrak gunung," bunyi laporan tersebut, mengutip dari Antara, Senin 2 September 2024.
Sebagaimana diketahui, dunia sempat dihebohkan dengan peristiwa kecelakaan helikopter yang ditumpangi Ebrahim Raisi. Kendaraan udara itu dikabarkan jatuh pada Minggu 19 Mei 2024 lalu.
Di dalam helikopter, Raisi juga ditemani oleh sejumlah pejabat dan tokoh Iran lainnya. Beberapa di antaranya termasuk Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, dan Mehdi Mousavi, serta kepala tim pengawal Raisi.