Imam Besar Istiqlal: Sungguh Luar Biasa Tokoh Nomor Satu Katolik Paus Fransiskus Akan Datang
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta, VIVA – Pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024 mendatang. Nantinya, Paus akan singgah di Masjid Istiqlal, di Jakarta. Masjid tersebut diketahui memiliki sebuah terowongan yang menghubungkannya dengan Gereja Katedral Katolik.
Pada kunjungannya Paus ke masjid bersejarah itu dinilai sebagai bagian dari upaya untuk mencapai kerukunan antaragama dalam lawatan Paus selama 12 hari di Asia-Pasifik.
“Terowongan Persahabatan” sepanjang 28,3 meter, yang menghubungkan masjid Istiqlal yang ikonik dengan katedral Our Lady of the Assumption, dibangun oleh pemerintah pada tahun 2020, sebagai simbol kerukunan umat beragama. Hal itu juga menjadi tema yang ditekankan oleh kepala gereja Katolik sedunia dalam perjalanannya selama 11 tahun pemerintahannya.
Paus Fransiskus dijadwalkan tiba pada hari Selasa, 3 September 2024 di Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia. Ini merupakan perjalanan pertama terpanjang kepausannya, yang juga akan membawanya ke Papua Nugini, Timor Timur, dan Singapura.
Meski demikian, rencana tersebut telah menimbulkan kekhawatiran atas meningkatnya masalah kesehatan Paus.
Paus juga dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam pertemuan lintas agama di masjid tersebut, yang merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara, dan mengunjungi terowongan ikonik itu.
"Sungguh luar biasa bahwa tokoh nomor satu umat Katolik akan datang," kata Nasaruddin Umar, Imam Besar Majid Istiqlal.
"Apa pun agamamu, mari kita hormati tamu kita," tambah Nasaruddin.
Diketahui, hanya sekitar 3 persen dari populasi Katolik di Indonesia, sementara hampir 90 persen populasi beragama Islam.
Paus pun dijadwalkan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan mengadakan misa di stadion GBK, Jakarta, yang diperkirakan akan dihadiri lebih dari 80.000 orang. Hal itu disampaikan oleh Pendeta Thomas Ulun Ismoyo, seorang pejabat gereja Indonesia.
Kunjungan Paus juga menggembirakan umat Katolik Indonesia, yang belum pernah mengalami kunjungan kepausan selama lebih dari tiga dekade.
“Jika saya bisa bertemu dengannya, saya hanya bisa menundukkan kepala di hadapannya. Saya bahkan tidak sanggup memegang tangannya,” kata Maria Regina Widyastuti Sasongko, seorang wanita Katolik berusia 77 tahun yang menjual barang-barang seperti patung dan kaus bergambar wajah Paus.
Sebagai informasi, Indonesia telah dikunjungi oleh dua Paus sebelumnya, yang pertama Paus Paulus VI pada 1970 ke Jakarta dan pada tahun 1989, Paus Yohanes Paulus II, yang mengunjungi Jakarta dan empat kota lainnya.