Warga Jepang Panik Borong Beras di Minimarket, Ada Apa?

Ilustrasi beras
Sumber :
  • Pixabay

Tokyo, VIVA – Ancaman gempa besar, serangkaian topan, dan hari libur nasional selama seminggu membuat sebagian warga Jepang berebut membeli beras, makanan pokok yang digemari negara itu. Hal ini membuat pemerintah mengeluarkan peringatan agar warganya tidak 'panic buying'.

Daftar Harga Pangan 25 November 2024: Bawang hingga Telur Ayam Naik

"Kami hanya dapat memperoleh setengah dari jumlah beras yang biasa pada musim panas ini, (semuanya) habis terjual," kata seorang pegawai di cabang jaringan supermarket Fresco yang populer di ibu kota Jepang.

Ilustrasi beras/nasi.

Photo :
  • Pixabay/lightluna94
Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong

Melansir dari The Sundaily, Kamis, 29 Agustus 2024, rak beras di beberapa toko kosong atau stok dijatah setelah peringatan pemerintah bulan ini terkait gempa besar, serta beberapa topan dan hari libur tahunan Obon.

Faktor-faktor lain termasuk panen yang lebih rendah, yang disebabkan oleh cuaca panas dan kekurangan air, serta peningkatan permintaan terkait dengan rekor jumlah wisatawan asing.

Hadiri Acara Wibu di Jakut, Pramono: Ini Potensi Pariwisata di Jakarta

Di salah satu toko makanan di Tokyo, sebuah tanda dipasang, yang bertuliskan, "Agar banyak pelanggan dapat membeli, kami meminta Anda untuk membeli satu (karung beras) sehari per keluarga."

Seorang pekerja di toko lain di Tokyo berkata, "Kami sama sekali tidak dapat membeli beras, dan tidak ada prospek untuk membeli dalam waktu dekat".

Pekerja Fresco itu juga mengatakan bahwa stok harian beras habis pada tengah hari.

"Pelanggan mengantre sebelum toko dibuka, tetapi tumpukan karung, yang masing-masing berisi 10 kilogram (22 pon), selalu terjual habis pada pagi hari," ungkapnya.

Menteri Pertanian Jepang, Tetsushi Sakamoto pun mengimbau agar warga tetap tenang.

"Harap tenang. Pastikan pembelian Anda hanya membeli beras sesuai kebutuhan," kata Sakamoto.

Dia juga menekankan situasi kekurangan pasokan akan teratasi secara bertahap.

Sebagai informasi, beras sangat mengakar dalam budaya Jepang dan panennya telah membentuk lanskap negara itu, bahkan digunakan sebagai mata uang pada abad ke-7.

Dengan konsumsi tahunan tujuh juta ton per tahun, beras sejauh ini merupakan makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi di negara ini.

Ilustrasi beras

Photo :
  • Pixabay

Namun, permintaan telah menurun selama beberapa waktu, karena populasi yang menurun dan perubahan kebiasaan makan banyak orang Jepang saat mereka memilih alternatif lain selain beras.

Stok beras nasional pada bulan Juni adalah yang terendah sejak 1999 ketika data pembanding pertama kali dikumpulkan, tetapi para pejabat yakin persediaan tersebut mencukupi.

Musim panen baru juga telah dimulai dengan 40 persen hasil panen tersedia pada akhir September, kata seorang pejabat kementerian pertanian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya