Setelah Penangkapan, Hakim Interogasi Bos Telegram Pavel Durov di Prancis
- Instagram/@durov
Paris, VIVA – Bos Telegram Pavel Durov dibawa ke hadapan hakim investigasi untuk diinterogasi, setelah penangkapannya di Prancis akhir pekan lalu. Hal itu dilaporkan oleh Kantor Berita Jerman (dpa), pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Proses interogasi dilakukan secara formal, yang pada akhirnya dapat mengarah ke pengadilan pidana jika penyidik yakin ada cukup bukti terhadap Durov setelah interogasi hakim.
Penahanan polisi terhadap Durov, yang ditahan setelah tiba di bandara Le Bourget, Paris, pada Sabtu, 24 Agustus 2024, dilaporkan diperpanjang pada Minggu malam, 25 Agustus 2024.
Melansir dari The Sundaily, Kamis, 29 Agustus 2024, penangkapan Durov terjadi di tengah penyelidikan awal atas kurangnya moderasi dan kerja sama Telegram dengan penegak hukum terkait perdagangan narkoba, penipuan, dan pelanggaran pelecehan anak di platform media sosial tersebut.
Dalam pernyataan yang dirilis setelah penangkapan Durov, Telegram mengatakan layanan pesan daring tersebut mematuhi hukum Uni Eropa dan tidak melanggar peraturan apa pun.
Menurut jaksa, otoritas Prancis meluncurkan penyelidikan awal terhadap Durov beberapa waktu lalu, atas dugaan bahwa ia terlibat dalam perdagangan narkoba, penipuan, dan beberapa pelanggaran yang berkaitan dengan pelecehan anak karena kurangnya intervensi di Telegram dan kurangnya kerja sama dengan otoritas.
Awalnya tidak jelas mengapa Durov, yang lahir di Rusia dan memegang kewarganegaraan Prancis, telah melakukan perjalanan ke Paris saat sedang dicari di Prancis.
Sebagai informasi, Telegram, aplikasi pesan populer, telah lama menghadapi tuduhan karena tidak mengambil sikap yang cukup kuat terhadap ujaran kebencian dan aktivitas ilegal lainnya.