Jerman dan Inggris Serukan Langkah Cepat untuk Gencatan Senjata dan Bantuan Kemanusiaan di Gaza
- ANTARA/Xinhua/Abdul Rahman Salama
Gaza, VIVA – Pada hari Rabu, 27 Agustus 2024, Jerman dan Inggris bersatu dalam mendesak kemajuan dalam perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel, serta memastikan akses kemanusiaan yang tidak terhambat ke Gaza.
Dalam sebuah konferensi pers di Berlin, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyampaikan keprihatinan mendalam mereka mengenai situasi yang semakin buruk di Timur Tengah.
Kanselir Scholz membuka konferensi dengan mengatakan bahwa situasi di Gaza sangat mengkhawatirkan.
"Penderitaan yang kami lihat di sana semakin parah dari hari ke hari. Kami sangat prihatin tentang risiko konflik yang lebih besar dan dampaknya terhadap warga sipil,” ujarnya, dilansir dari Anadolu Ajansi pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Ia meminta semua pihak untuk segera melanjutkan negosiasi guna mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera yang masih ditahan.
Scholz juga menyoroti kebutuhan mendesak akan akses kemanusiaan yang tidak terhambat ke Gaza.
“Israel perlu mengambil langkah-langkah untuk mengurangi korban sipil dan mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa situasi di Gaza sangat mengerikan dan bahwa Israel harus berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil serta pekerja bantuan.
Perdana Menteri Starmer menyampaikan pandangannya tentang situasi tersebut dengan menekankan bahwa Inggris dan Jerman memiliki visi yang sama untuk menyelesaikan konflik Timur Tengah.
Ia menekankan pentingnya akses kemanusiaan tanpa batas ke Gaza dan upaya bersama untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut.
“Ini bukanlah tujuan yang mudah, tetapi kami berkomitmen untuk mencapainya bersama,” kata Starmer.
Kedua pemimpin sepakat bahwa langkah-langkah ini sangat penting untuk mengatasi krisis yang sedang berlangsung dan mencapai solusi politik yang berkelanjutan di Timur Tengah.