Jelang Kedatangan Paus Fransiskus, Imam Besar Masjid Istiqlal: Perkokoh Kebhinekaan
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta, VIVA – Dalam rangkaian kunjungan ke Indonesia pada awal September mendatang, Paus Fransiskus direncanakan akan mengunjungi Masjid Istiqlal dan berdialog dengan tokoh-tokoh lintas agama nasional.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengaku bahwa pihaknya siap menyambut dengan tangan terbuka kunjungan pemuka agama Katolik dunia itu.
Nasaruddin juga mengatakan bahwa kedatangan Paus diharapkan akan memperkokoh Kebhinekaan yang ada di Indonesia.
"Kehadiran Paus ini diharapkan akan memperkokoh Kebhinekaan. Dan yang kedua, kunjungan Paus ini juga nanti akan menambah Indonesia sebagai negeri yang damai dan ramah terhadap para tamu yang menjadi perhatian dunia," kata Nasaruddin usai menghadiri Seminar Nasional Agama dan Kemanusiaan, Lintas Keyakinan Menuju Persaudaraan Sejati, di Kampus Atma Jaya, Rabu, 28 Agustus 2024.
Selain itu, Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut menambahkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan keamanan bagi Paus saat mengunjungi masjid bersejarah di Jakarta itu.
"Paus kan sebagai orang nomor satu di Vatikan, kita sudah punya standar operasional kepala negara manapun (yang akan berkunjung), termasuk kemarin juga Obama, dan hampir semua kepala negara yang berkunjung (ke Istiqlal) kita punya standar security-nya yang sudah dipersiapkan," ujar Nasaruddin pada wsrtawan.
Dalam kesempatan yang sama, Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, menegaskan bahwa persiapan mengenai kedatangan Paus sudah matang.
"Persiapannya sudah sangat matang, tentu kita masih menunggu hari ini tim dari Vatikan datang untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik," kata Ignatius.
Dia pun turut menggarisbawahi terkait kunjungan Paus ke Masjid Istiqlal. Ignatius membeberkan bahwa kunjungan itu merupakan simbol dari persatuan meski berbeda.
"Salah satu yang akan dikunjungi Masjid Istiqlal, pastinya ini adalah suatu peristiwa yang sangat-sangat simbolik, bahwa kita sungguh-sungguh mau melanjutkan sejarah kedua bangunan ini."
Seminar Nasional tersebut juga dihadiri oleh cendekiawan kebhinekaan Sukidi Mulyadi. Kader Muhammadiyah itu mengatakan kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia menggambarkan upaya memperkokoh tali persaudaraan.
"Supaya kita tidak tercerai berai," katanya.
Sukidi kemudian menegaskan bahwa perbedaan adalah kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan itu, tidak bisa dilawan oleh manusia.
Makna kedua dari kunjungan Paus Fransiskus adalah membawa pesan supaya manusia bisa mengenal satu sama lain. Baginya, Paus Fransiskus memberikan keteladanan untuk mengenal semuanya.
"Mengenal yang berbeda agama, etnis, suku, dan lainnya," ujar Sukidi.
"Paus Fransiskus bilang, sekali anda menginjak-injak kehormatan orang lain, maka menginjak kehormatan sendiri," pungkasnya.