Arab Saudi Mengecam Keras Rencana Israel Bangun Sinagoge di Kompleks Al Aqsa

Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Palestina
Sumber :
  • AP Photo/Leo Correa

Riyadh, VIVA – Arab Saudi mengecam keras pernyataan menteri Israel untuk membangun sinagog (tempat ibadah Yahudi) di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, pada hari Selasa, 27 Agustus 2024.

Warganya Ditangkap Usai Tabrak Kerumunan Pasar Natal di Jerman, Begini Respons Arab Saudi

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyampaikan kecaman Kerajaan atas pernyataan seorang menteri Israel yang menyerukan pembangunan sinagoge di Masjid Al-Aqsa, masjid suci ketiga umat Islam.

"Arab Saudi dengan tegas menolak pernyataan ekstremis dan menghasut ini. Kementerian juga menolak provokasi berkelanjutan terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia, dengan menekankan perlunya menghormati status historis dan hukum Masjid Al-Aqsa," kata Kemlu Arab Saudi, dikutip dari Saudi Gazatte, Rabu, 28 Agustus 2024.

Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

Bendera Arab Saudi.

Photo :
  • Ist

Arab Saudi juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya dalam mengakhiri bencana kemanusiaan yang dialami oleh rakyat Palestina.

Blak-blakan, Presiden Cile Sebut Netanyahu Penjahat Perang

Pernyataan kementerian tersebut juga menyerukan pengaktifan mekanisme serius untuk meminta pertanggungjawaban pejabat Israel atas pelanggaran hukum, norma, dan resolusi internasional yang sedang berlangsung.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, mengatakan bahwa jika ia bisa, ia akan membangun sinagoge di kompleks Masjid Al-Asqa di Yerusalem Timur yang diduduki.

menteri keamanan nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, mendatangi Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur.

Photo :
  • Sky.com

Berdasarkan perjanjian internasional yang telah lama berlaku, orang Yahudi tidak diizinkan untuk berdoa di lokasi tersebut.

"Jika saya dapat melakukan apa yang saya inginkan, sebuah sinagoge juga akan didirikan di Temple Mount," kata Ben Gvir kepada Radio Angkatan Darat Israel pada Senin pagi, 26 Agustus 2024.

"Jika saya mengatakan bahwa umat Islam tidak diizinkan untuk berdoa, Anda akan membunuh saya," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya