Hamas Tolak Persyaratan Gencatan Senjata, AS Hingga Qatar Kelimpungan
- theconversation.com
Kairo, VIVA – Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, telah secara resmi menolak persyaratan baru yang ditetapkan oleh Israel untuk mengakhiri gencatan senjata di Jalur Gaza.
Pada hari Minggu, 25 Agustus 2024, putaran terakhir perundingan gencatan senjata, yang diadakan di ibu kota Mesir, Kairo, gagal. Delegasi Israel dan Hamas pergi tanpa mencapai kesepakatan.
Melansir dari Middle East Monitor, Selasa, 27 Agustus 2024, poin-poin penting menjadi perdebatan dalam perundingan yang sedang berlangsung dan dimediasi oleh Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar.
Delegasi Israel dilaporkan telah mengusulkan untuk mengerahkan kembali pasukannya di dalam Jalur tersebut, sambil mempertahankan kehadiran permanen di 12 titik penempatan, sebagian besar di antaranya di utara Jalur tersebut, selain poros Netzarim.
Sementara Hamas mengatakan Israel harus menarik pasukannya dari Koridor dan mengajukan persyaratan baru lainnya, termasuk penyaringan warga Palestina yang mengungsi saat mereka kembali ke wilayah utara, yang lebih padat penduduknya saat gencatan senjata dimulai.
"Kami tidak akan menerima diskusi tentang penarikan kembali dari apa yang telah kami sepakati pada 2 Juli atau persyaratan baru," kata seorang pejabat senior Hamas, Osama Hamdan kepada TV Al-Aqsa milik kelompok itu pada hari Minggu.
Hamdan juga mengatakan Hamas telah menyerahkan tanggapannya terhadap usulan terbaru itu kepada para mediator, dengan mengatakan bahwa klaim AS tentang kesepakatan yang akan segera terjadi adalah salah.