BP2MI: PMI Sumbang Devisa Terbesar Kedua Buat Negara, Jumlahnya Rp 227 Triliun
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta, VIVA – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) secara resmi melepas 395 PMI di Hotel El Royale, Jakarta Utara, Senin, 26 Agustus. Dari 395 PMI, 392 diantaranya akan bekerja di Korea Selatan, dan 3 di Jerman.
Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika (ASAF) BP2MI, Lasro Simbolon, mengatakan bahwa pemerintah sangat menghormati para PMI.
"Pelepasan seperti ini bagian dari pesan simbolik dan pesan nyata bahwa negara menghormati dan memuliakan mereka," kata Lasro kepada wertawan.
Selain itu, Lasro juga memberikan beberapa alasan mengapa negara harus menghormati para pekerja migran.
"Satu (karena PMI) mengurangi (angka) pengangguran di Indonesia karena angkatan pekerja kita, terutama anak muda (sangat tinggi)," ujarnya.
Kedua yakni PMI adalah pejuang kesejahteraan keluarga. Kemudian yang ketiga yakni PMI adalah penyumbang devisi terbesar setelah Migas.
"Dia (PMI) menyumbang kepada negara melalui devisa, yang tadi saya garisbawahi (Rp 227 triliun). Ini rangking kedua setelah migas, dan itu sumbangan 10 persen dari total devisa negara ini menurut Bank Indonesia," ucapnya.
Sebagai informasi dari 392 PMI yang berangkat ke Korsel, 262 diantaranya akan bekerja di manufaktur. Sementara 128 PMI akan bekerja di bidang perikanan.
Selain itu, tiga pekerja yang diberangkatkan ke Jerman akan bekerja sebagai perawat.