Kamala Harris: Jika Jadi Presiden, Aku Bakal Usahakan Gencatan Senjata di Gaza dan Mendukung Ukraina

Wakil Presiden AS Kamala Harris (Doc: The New Arab)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Amerika Serikat, VIVA – Kamala Harris membuat pernyataan penting di Konvensi Nasional Demokrat pada Kamis, 22 Agustus 2024. Dalam pidatonya, Harris berjanji akan berupaya keras untuk mendapatkan gencatan senjata di Gaza. 

Ini Pernyataan Taylor Swift yang Bikin Donald Trump Benci

Dia mengatakan, jika terpilih sebagai presiden, dia akan memastikan Amerika Serikat tetap mendukung Ukraina dan tidak akan menjalin hubungan dekat dengan diktator, seperti yang dilakukan Donald Trump.

Wapres AS Kamala Harris

Photo :
  • AP Photo/Evan Vucci
2 Kali Jadi Target Percobaan Pembunuhan, Trump Salahkan Biden dan Harris

Harris menjelaskan bahwa dia dan Presiden Joe Biden berusaha sekuat tenaga untuk mengakhiri konflik yang sedang berlangsung. 

“Sekaranglah saatnya untuk menyelesaikan kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata,” tegasnya. 

Donald Trump Nyatakan Tak Suka Taylor Swift Usai Dukung Kamala Harris

Dia menyebutkan bahwa mereka berusaha untuk membuat Israel aman, membebaskan para sandera, dan menghentikan penderitaan di Gaza. 

Dia juga menekankan pentingnya hak rakyat Palestina untuk mendapatkan martabat, keamanan, kebebasan, dan penentuan nasib sendiri.

Dalam pidatonya, Harris juga mengkritik Hamas atas serangan mendadak mereka terhadap Israel pada 7 Oktober yang memicu serangan balasan dari Israel. 

“Hamas telah menyebabkan kekerasan yang tak terkatakan,” katanya. 

Meskipun dia mengakui bahwa kehancuran di Gaza sangat memilukan, dia tetap menegaskan dukungannya untuk hak Israel dalam membela diri.

Wapres AS Kamala Harris Diinterupsi Saat Pidato Soal Gaza (Doc: X)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Ketika membandingkan dirinya dengan Donald Trump, Harris menyerang kebiasaan Trump yang sering merendahkan NATO dan Ukraina. 

Harris mengatakan bahwa jika dia menjadi presiden, dia akan berdiri teguh mendukung Ukraina dan sekutu NATO. Dia juga mengkritik Trump karena sering memuji pemimpin otoriter seperti Vladimir Putin dari Rusia dan Kim Jong Un dari Korea Utara. 

“Saya tidak akan dekat dengan para tiran dan diktator,” ujar Harris.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya