Kamala Harris Resmi Jadi Capres AS dari Partai Demokrat

Wakil Presiden AS Kamala Harris (Doc: The New Arab)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Washington, VIVA – Kamala Harris menyampaikan pidato penuh semangat saat menerima nominasi presiden dari Partai Demokrat, pada hari Jumat, 23 Agustus 2024.

Senator AS: Jangan Beri Lagi Uang untuk Mesin Perang Netanyahu

Harris, wanita kulit hitam dan Asia Amerika pertama yang mendapatkan nominasi presiden dari partai besar, Nasional Demokrat.

"Kita harus langsung ke pokok permasalahan. Ayo kita langsung ke pokok permasalahan," kata Harris saat berbicara kepada khalayak yang bersemangat sambil meneriakkan "Kamala!" dan "USA!".

Trump Ogah Lakukan Debat Kedua Dengan Kamala Harris

Wakil Presiden AS Kamala Harris

Photo :
  • Instagram

Disaksikan oleh jutaan orang, di AS dan di seluruh dunia, Harris menceritakan kisahnya. Ia memulai pidatonya dengan mengucapkan selamat ulang tahun kepada suaminya, Douglas Emhoff.

Jadi Pemasok Senjata Terbesar, AS Bakal Kirim Tank ke Israel

Kepada calon wakil presidennya, ia berkata, “Pelatih Tim Walz, Anda akan menjadi Wakil Presiden yang luar biasa.”

Sejak awal, ia menegaskan bahwa pemilihan presiden AS 2024 akan menjadi yang terpenting dalam hidup masyarakat AS, dan salah satu momen paling krusial dalam sejarah bangsa.

Ia juga berkata tidak akan ada bagi Donald Trump, tetapi akan ada jalan baru untuk maju. Ia pun menguraikan visinya untuk Amerika, rakyatnya, dan ekonominya, dengan mengatakan bahwa visinya berbeda dari agenda gelap Trump hang berjuang untuk dirinya sendiri dan teman-teman miliardernya.

Menyinggung tentang waktunya sebagai jaksa, ia membangkitkan semangat orang banyak dengan berkata, "Sepanjang hidup saya, saya hanya punya satu klien, rakyat."

Kamala juga menyindir Trump atas perannya dalam pemberontakan di Gedung Capitol AS.

"Anda selalu dapat mempercayai saya untuk mengutamakan negara di atas partai dan diri sendiri," ujar Kamala, dikutip dari India Today.

Dia pun bersumpah untuk menjadi presiden bagi semua warga Amerika, dan berjanji untuk menegakkan supremasi hukum dan berkomitmen pada pengalihan kekuasaan secara damai.

“Dalam banyak hal, Donald Trump adalah orang yang tidak serius. Namun, konsekuensi dari mengembalikan Donald Trump ke Gedung Putih sangatlah serius," katanya.

Donald Trump di acara debat kandidat capres AS

Photo :
  • AP Photo/Gerald Herbert

Ia kemudian mengecam Trump atas kesediaannya yang nyata untuk melanggar hukum, mulai dari mencantumkan dakwaan pidana hingga niat eksplisitnya untuk membebaskan para ekstremis, memenjarakan jurnalis, dan lawan politik.

Wakil Presiden tersebut juga menyalahkan Trump atas kemunduran hak reproduksi saat hakim Mahkamah Agung yang dipilihnya membantu membatalkan Roe v Wade.

"Pertimbangkan apa yang akan ia lakukan jika kita memberinya kekuasaan lagi. Bayangkan saja Donald Trump tanpa pagar pembatas," ia memperingatkan.

Kandidat Demokrat tersebut pun memberikan seruan yang jelas untuk mengakhiri perang di Gaza dan memerangi tirani di seluruh dunia, dan juga berjanji untuk mendukung sekutu NATO dan Ukraina jika ia menjadi Presiden.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya