Perkembangan Terbaru Penyebab Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi
- independent.co.uk
Teheran, VIVA – Kantor Berita Iran, Fars melaporkan perkembangan terbaru terkait hasil investigasi penyebab kecelakaan Helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongan.
"Investigasi dalam kasus kecelakaan helikopter Ayatollah Raisi telah selesai. ada kepastian penuh bahwa apa yang terjadi adalah kecelakaan," kata sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Fars, Rabu 21 Agustus 2024.
Salah satu seorang sumber keamanan yang mengetahui hasil investigasi menjelaskan, penyebab jatuhnya helikopter yang ditumpangi Raisi bersama tokoh penting lainnya hingga tewas adalah karena kondisi cuaca dan kelebihan beban penumpang.
Berdasarkan hasil investigasi, helikopter jenis Bell 212 yang usianya 63 tahun itu membawa dua orang lebih banyak dari kapasitas yang semestinya.
Ditambah kondisi cuaca yang buruk berupa kabut tebal, hingga akhirnya helikopter menabrak gunung.
“Dua alasan kecelakaan itu diidentifikasi: cuaca tidak mendukung, dan helikopter tidak mampu menahan beban, sehingga menyebabkannya menabrak gunung. Penyelidikan menunjukkan bahwa helikopter itu membawa dua orang melebihi kapasitas yang diizinkan oleh protokol keamanan,” tulis laporan hasil investigasi.
Sebelumnya Militer Iran pada Mei 2024 juga telah menyelidiki tragedi kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan tujuh orang lainnya itu.
Berdasarkan laporan dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, helikopter yang ditumpangi Raisi dan rombongannya terbakar setelah menghantam dataran yang tinggi.
Dalam laporannya yang dilansir dari kantor berita resmi IRNA, Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran tidak menemukan jejak lubang peluru di antara reruntuhan helikopter.
Begitupun pada rute yang telah direncanakan sebelumnya, helikopter Raisi telah terbang pada rute yang benar dan tidak meninggalkan jalur penerbangan.
“Tidak ada sesuatu yang mencurigakan yang diamati selama komunikasi antara menara pengawas dan awak pesawat,” tulis pernyataan dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran.