564 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon Selatan sejak Oktober
- tass.com
Beirut, VIVA – Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon selatan sejak Oktober 2023 telah mencapai 564 orang, dengan lebih dari 1.800 lainnya terluka, kata Kementerian Kesehatan Lebanon pada Kamis 22Agustus 2024.
"Jumlah korban tewas agresi Israel bertambah menjadi 564 orang, sedangkan 1.848 warga lainnya mengalami luka-luka," demikian menurut laporan Kemenkes Lebanon.
Selain itu, lebih dari 110.000 orang di Lebanon selatan mengungsi sejak awal eskalasi dengan Israel, katanya. Situasi di perbatasan Israel-Lebanon memanas setelah terjadi operasi militer Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023.
Pasukan Pertahanan Israel dan pejuang kelompok Hizbullah Lebanon terlibat baku tembak di daerah-daerah di sepanjang perbatasan.
Terkini, Sekitar 10 orang tewas, termasuk dua anak-anak, dan lima orang terluka akibat serangan Israel di sebuah bangunan perumahan di Kota Nabatieh di Lebanon selatan, pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Korban semuanya adalah warga negara Suriah, menurut media lokal.
Mereka menambahkan bahwa jumlah korban akhir dari serangan tersebut akan diumumkan setelah tes DNA dilakukan untuk menentukan identitas korban. Melansir dari India Today, Minggu, 18 Agustus 2024, militer Israel mengatakan serangan udara itu menargetkan depot senjata yang digunakan oleh militan Hizbullah.
Serangan Israel terjadi setelah perundingan gencatan senjata antara kelompok Islam Palestina Hamas dan Israel di Doha terhenti, pada Jumat, 16 Agustus 2024, dan para negosiator akan bertemu lagi minggu depan.
Ketegangan juga meningkat di wilayah tersebut dalam beberapa minggu terakhir, setelah serangan roket Hizbullah menewaskan 12 anak-anak dan remaja di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.