Krisis Gaza Berlanjut, 127 Warga Palestina yang Terluka Telah Tiba di Malaysia untuk Perawatan Medis
- The Straits Times
Malaysia, VIVA – Dua pesawat angkut udara Airbus A400M (RMAF) mendarat di Pangkalan Udara Subang, Malaysia, membawa 127 warga sipil Palestina yang terluka pada Jumat, 16 Agustus 2024.
Pesawat-pesawat ini terbang dari Pangkalan Udara Al Maza di Mesir dan tiba sekitar pukul 14.00 waktu setempat, dilansir dari The Straits Times pada Senin, 19 Agustus 2024
Kelompok yang tiba terdiri dari 41 pria, wanita, dan anak-anak yang terluka dalam serangan Israel di Gaza, serta 86 kerabat mereka.
Mereka termasuk di antara banyak warga sipil Palestina yang telah mencari perlindungan di Mesir setelah serangan Israel yang telah menyebabkan hampir 40.000 kematian. Dari 41 warga sipil yang terluka, 20 adalah pria dan 21 adalah wanita, dengan rentang usia antara delapan bulan hingga 62 tahun.
Setelah mendarat, petugas medis RMAF menyambut para korban dan menyiapkan rumah sakit lapangan di hanggar untuk pemeriksaan awal. Para pasien kemudian akan dipindahkan ke Rumah Sakit Militer Tuanku Mizan untuk perawatan lebih lanjut.
Menteri Pertahanan Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin mengungkapkan bahwa pasien akan dinilai terlebih dahulu oleh personel medis tentara sebelum dipindahkan.
Khaled Nordin menyatakan bahwa 26 ambulans telah disiapkan untuk mengangkut pasien ke rumah sakit dengan tiga bangsal disediakan untuk menampung mereka.
Keluarga korban akan ditempatkan di lokasi transit yang disediakan oleh Angkatan Bersenjata Malaysia. Pemerintah Malaysia belum menetapkan batas waktu tinggal untuk warga Palestina, mengingat kondisi medis yang dianggap 'unik' dan kemungkinan membutuhkan perawatan yang lebih lama.
Pemerintah Malaysia memilih untuk merawat warga Palestina di negara tersebut ketimbang mendirikan rumah sakit lapangan di Gaza. Menurut Khaled, keputusan ini diambil karena risiko tinggi dari serangan Israel yang sedang berlangsung.
"Merawat mereka di sini memungkinkan kami memberikan perawatan di lingkungan yang lebih aman tanpa gangguan," ujarnya.
Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, sebelumnya mengumumkan bahwa Malaysia akan membawa warga Palestina yang terluka, terutama wanita dan anak-anak, untuk dirawat di negara tersebut. Pemerintah Malaysia juga berkoordinasi dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi untuk memfasilitasi dukungan kemanusiaan ini.
Diketahui, serangan Israel terhadap Gaza yang dimulai pada 7 Oktober tahun lalu telah menciptakan krisis kemanusiaan besar, dengan hampir 40.000 warga Palestina tewas dan banyak yang terluka.
Melalui langkah ini, Malaysia menunjukkan komitmennya untuk memberikan bantuan kemanusiaan di tengah krisis yang mendalam ini.