17 Warga Palestina di Kota Zawayda Tewas Kena Rudal Israel, Pengumuman Evakuasi Dikeluarkan

Warga Palestina memeriksa bangunan tempat tinggal mereka yang hancur akibat serangan pesawat tempur Israel di Gaza City, Kamis, 4 Juli 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Xinhua/Mahmoud Zaki

Gaza, VIVA – Setidaknya 17 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan Israel di kota Zawayda, Gaza tengah, pada Sabtu, 17 Agustus 2024, kata pejabat kesehatan di wilayah itu.

Houthi Sebut Ketahanan dan Perlawanan Hizbullah Paksa Israel Setuju Gencatan Senjata

Sementara itu, Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru, dengan alasan adanya tembakan roket Hamas di dekatnya.

Israel juga mengumumkan nama dua tentara yang dilaporkan media Israel tewas pada Sabtu sore ketika sebuah bom meledak di Jalur Gaza tengah, dan sebuah serangan udara di Tepi Barat, yang dikatakan menewaskan dua militan senior Hamas yang terlibat dalam pembunuhan seorang warga Israel.

Serangan Meningkat di Gaza, PBB Minta Keselamatan Pekerja Kemanusiaan Dijamin

Ilustrasi - Orang-orang mencari korban di sebuah sekolah yang rusak akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, 4 Agustus 2024.

Photo :
  • ANTARA/Mahmoud Zaki

Kekerasan itu terjadi sebelum Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken diperkirakan akan mendarat di Israel pada hari Minggu, 18 Agustus 2024, dan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin, 19 Agustus 2024, di tengah upaya diplomatik untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Islam tersebut.

Hizbullah Klaim Berhasil Kalahkan Israel di Lebanon

Sebagian besar orang yang tewas di Zawayda berasal dari keluarga yang sama dan mereka termasuk delapan anak-anak dan empat wanita, menurut pejabat kesehatan di daerah kantong yang dikelola Hamas tersebut.

“Mereka sedang tidur di tempat tidur mereka, anak-anak dan bayi. Kemudian tiga rudal menargetkan tempat mereka,” kata Abu Ahmed Hassan, seorang saksi.

Pemilik rumah itu adalah seorang pedagang terkenal, katanya.

"Tidak ada kegiatan militer sama sekali di sini,” tambahnya, dikutip dari The Sundaily, Minggu, 18 Agustus 2024.

Juru bicara militer Israel juga memberikan instruksi dalam bahasa Arab bahwa orang-orang di beberapa bagian Gaza tengah, termasuk di distrik Maghazi dekat Zawayda, didesak untuk mengungsi ke zona kemanusiaan yang telah ditentukan.

Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan perintah itu telah memengaruhi sekitar 170.000 orang yang mengungsi.

"Ini adalah salah satu perintah evakuasi terbesar yang memengaruhi zona tersebut hingga saat ini dan menyusutkan ukuran area kemanusiaan menjadi sekitar 41 kilometer persegi, atau 11 persen dari total area Jalur Gaza," kata laporan OCHA.

Di bagian tengah daerah kantong itu, penduduk mengatakan tank-tank Israel maju lebih jauh pada hari Sabtu ke area timur Deir al-Balah, area yang belum pernah mereka masuki sebelumnya, dan tempat ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi berlindung.

Militer Israel pun mengatakan bahwa sejak hari Jumat pasukannya telah menewaskan puluhan militan, termasuk beberapa yang telah menembakkan roket dari Gaza tengah dan selatan.

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Dinilai Kebal Hukum, PM Israel Netanyahu Ajukan Banding Terkait Surat Penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu akan mengajukan banding terkait surat penangkapan dirinya dari Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024