5 Rabi Paling Berpengaruh Kecam Kunjungan Menteri Yahudi Israel ke Masjid Al-Aqsa

menteri keamanan nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, mendatangi Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur.
Sumber :
  • Sky.com

Tel Aviv, VIVA – Lima rabi Israel yang berpengaruh mengecam ibadah orang Yahudi di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur. Mereka mengatakan bahwa tempat suci itu tetap "sangat terlarang" bagi orang Yahudi setelah kunjungan seorang menteri sayap kanan Israel ke wilayah tersebut.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir menuai kecaman global ketika ia dan sekitar 3.000 jamaah Yahudi lainnya menentang larangan bagi non-Muslim untuk salat di tempat itu, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Kompleks Masjid Al-Aqsa

Photo :
  • Middle East Monitor

Kompleks tersebut, situs tersuci ketiga bagi umat Islam yang telah menjadi simbol identitas nasional Palestina. Kompleks tersebut juga merupakan tempat tersuci bagi umat Yahudi, yang dihormati sebagai situs kuil kuno yang dihancurkan oleh bangsa Romawi pada tahun 70 M.

"Mereka adalah penjahat yang mengenakan pakaian keagamaan yang hanya mengobarkan ketegangan," kata Rabi David Cohen, anggota badan pembuat kebijakan yang terkait dengan salah satu dari dua partai ultra-Ortodoks dalam koalisi yang berkuasa di Israel, dalam sebuah pernyataan video bersama.

Melansir dari The Sundaily, Kamis, 15 Agustus 2024, empat rabi terkemuka lainnya yang diikuti oleh banyak penganut Yahudi Ortodoks, menyampaikan komentar serupa.

"Dilarang keras memasuki Temple Mount," kata Avigdor Nebenzahl, rabi Kota Tua Yerusalem.

Larangan atas dasar agama, di tempat suci kuno itu, telah dipertanyakan oleh beberapa rabi dari gerakan Zionis religius yang diikuti oleh Ben Gvir.

Pada hari Selasa, 13 Agustus 2024, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga mengkritik kunjungan Ben Gvir ke tempat suci itu, dengan mengatakan bahwa itu adalah penyimpangan dari status quo.

Berdasarkan konvensi tersebut, yang ditetapkan setelah Israel merebut Yerusalem timur pada tahun 1967, non-Muslim dapat mengunjungi kompleks itu pada waktu-waktu tertentu, tetapi tidak dapat berdoa atau memperlihatkan simbol-simbol keagamaan.

PBB Sebut Warga Palestina Sedang Kelaparan Sementara Dunia Hanya Menyaksikan

Dalam beberapa tahun terakhir, pembatasan tersebut semakin dilanggar oleh para nasionalis religius garis keras seperti Ben Gvir, yang terkadang memicu reaksi keras dari warga Palestina.

VIVA Militer: Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir

Photo :
  • middleeastmonitor.com
Serangan Udara Israel Hancurkan Bangunan Bersejarah Warisan Era Ottoman di Lebanon

Seorang mantan kepala rabbi Israel, Yitzhak Yosef, mengatakan mereka yang berdoa di kompleks itu tidak mewakili orang-orang Yahudi.

"Saya menyerukan kepada negara-negara di dunia, jangan memandang menteri-menteri pemerintah ini sebagai perwakilan orang-orang Yahudi," ucapnya.

Tentara Israel Serbu Kota Jenin dan Picu Bentrokan dengan Warga Palestina

"Mereka tidak mewakili orang-orang Yahudi. Sebagian besar orang Yahudi di Israel dan di seluruh dunia tidak (ibadah) ke Temple Mount."

Polisi Israel berjaga-jaga di sekitar lokasi penembakan massal di sebuah halte bus di pintu masuk Yerusalem hari Kamis, 30 November 2023.

Prancis Berang gara-gara Pegawai Penegak Hukumnya Ditahan Israel di Yerusalem

Kementerian Luar Negeri Perancis akan memanggil duta besar Israel atas insiden yang melibatkan gendarmerie atau pegawai penegak hukum Perancis yang ditahan polisi Israel.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024