Negara-negara Barat Serukan Deeskalasi di Timur Tengah tapi Dukung Israel

VIVA Militer: Sistem rudal permukaan-ke-udara MIM-104 Patriot militer Israel
Sumber :
  • al-monitor.com

Athena, VIVA - Lima negara Barat pada Senin, 12 Agustus 2024, menyerukan deeskalasi di Timur Tengah sambil menyuarakan dukungan mereka kepada Israel atas kemungkinan serangan balasan dari Iran.

Jumlah Jurnalis Terbunuh di Gaza Lebih dari Dua Kali Lipat Rata-rata Global per Tahun

Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia dalam pernyataan bersama menyatakan dukungan penuh atas segala upaya yang dilakukan untuk meredakan ketegangan serta mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera di Gaza.

"Kami mendukung seruan Presiden Biden, Presiden Mesir Sisi, dan Presiden Qatar Amir Tamim untuk memulai kembali pembicaraan pada akhir pekan ini guna menyelesaikan kesepakatan secepat mungkin ... jangan lagi ada waktu yang terbuang," kata mereka.

Hamas Sebut Usulan Gencatan Senjata Hanya Tipu Daya dan Tak Akhiri Perang

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)

Photo :
  • telegraph.co.uk

Melalui pernyataan itu, kelima negara meminta semua pihak yang terkait memenuhi tanggung jawab. Mereka juga menyoroti pentingnya pengiriman dan pendistribusian bantuan ke Gaza tanpa dibatasi.

Difasilitasi Mesir, Hamas dan Fatah Berembuk untuk Persatuan Palestina di Kairo

"Kami mendukung Israel mempertahankan diri dari agresi Iran dan serangan dari kelompok-kelompok teroris dukungan Iran," lanjut pernyataan itu.

Kelima negara meminta Iran tidak mengancam akan melakukan serangan militer ke Israel, karena tindakan itu dianggap mereka bisa membahayakan kestabilan regional.

Hamas dan Iran menuduh Israel sebagai pihak yang membunuh pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran bulan lalu, dan bersumpah akan melakukan pembalasan. Namun, Israel sendiri tidak membenarkan ataupun menyangkal tuduhan tersebut.

VIVA Militer: Rudal balistik jarak pendek Fath-360 militer Iran

Photo :
  • X/@AmirIGM

Sementara itu, Hizbullah Lebanon juga diperkirakan akan melakukan serangan balasan atas kematian Fuad Shukr, komandan senior kelompok itu dalam serangan udara di wilayah pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli.

Shukr tewas sehari sebelum Haniyeh. Rentetan pembunuhan itu membuat kawasan tersebut berada di ambang perang lebih luas, sementara Israel terus melancarkan gempuran ke Jalur Gaza. 

Hingga kini, jumlah warga Palestina yang meninggal dunia dalam perang di Gaza selama 10 bulan terakhir ini mencapai hampir 40.000 orang. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya