Israel Tak Ragu Iran Akan Melancarkan Serangan Skala Besar ke Tel Aviv
- bbc.com
Tel Aviv, VIVA – Beberapa laporan mencuat pada Minggu malam, 11 Agustus 2024, yang melaporkan bahwa Israel memperkirakan serangan besar Iran akan dilancarkan dalam beberapa hari mendatang.
Laporan tersebut menandai pembalikan dari asumsi yang berlaku sebelumnya, yaitu bahwa Republik Islam, di bawah tekanan internasional yang kuat, telah melepaskan niat awalnya untuk melancarkan serangan skala besar yang akan segera terjadi sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada 31 Juli lalu.
Sebaliknya, Iran menyerahkan tanggapan serangan tersebut kepada kelompok Hizbullah Lebanon, yang komandan militer utamanya Fuad Shukr dibunuh oleh Israel dalam serangan udara di Beirut beberapa jam sebelum pembunuhan Haniyeh.
Israel menyalahkan Shukr karena berada di balik banyak serangan terhadap warga sipil, termasuk serangan roket bulan lalu yang menewaskan 12 anak di lapangan sepak bola di Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan.
Namun, dua sumber anonim yang mengetahui detailnya, melaporkan pada hari Minggu bahwa penilaian Israel saat ini adalah Iran akan melancarkan serangan langsung ke Tel Aviv dalam beberapa hari, mungkin sebelum perundingan kesepakatan gencatan senjata-penyanderaan kembali diadakan, pada Kamis, 15 Agustus 2024.
"Masalah tersebut memecah belah di Iran. Presiden Masoud Pezeshkian ingin menghindari tanggapan yang keras (ke Israel), sementara Korps Garda Revolusi Islam ingin melancarkan serangan yang lebih besar daripada yang dilakukannya pada 13-14 April, ketika ratusan pesawat nirawak dan rudal diluncurkan dalam serangan langsung pertama Iran ke Israel," menurut laporan tersebut, dikutip dari Times of Israel, Senin, 12 Agustus 2024.
Salah satu sumber yang dikutip dalam laporan tersebut mengatakan bahwa situasi masih belum jelas karena adanya perbedaan pendapat.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah berbicara pada hari Minggu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan mengatakan kepadanya bahwa persiapan militer Iran menunjukkan bahwa Iran sedang bersiap untuk melakukan serangan skala besar terhadap Israel.
Pentagon kemudian mengonfirmasi adanya panggilan tersebut dengan menambahkan bahwa Austin telah memerintahkan pengerahan kapal selam rudal berpemandu USS Georgia ke Timur Tengah di tengah meningkatnya ketegangan. Dia juga Mengumumkan pergerakan kapal selam merupakan hal yang jarang dilakukan AS.