Uni Eropa: Mengerikan Melihat Gambar-gambar Sekolah di Gaza Terkena Serangan Israel

Ilustrasi - Orang-orang mencari korban di sebuah sekolah yang rusak akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, 4 Agustus 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Mahmoud Zaki

Ankara, VIVA - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (EU) Josep Borrell pada Sabtu, 10 Agustus 2024, menyampaikan kecaman keras menyusul laporan serangan Israel ke sebuah sekolah yang menampung para warga Palestina yang mengungsi di Jalur Gaza tengah.

Mobil Tertimpa Pohon di Kabupaten Langkat, 3 Orang Satu Sekeluarga Tewas

"Mengerikan melihat gambar-gambar dari sekolah penampungan di Gaza yang terkena serangan Israel, yang kabarnya menelan puluhan korban di kalangan warga Palestina," tulis Borrel di X.

Sedikitnya 100 orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka saat pesawat Israel menyerang para warga Palestina yang sedang menjalankan shalat Subuh di Sekolah Al-Taba'een di daerah Al-Daraj.

Biden Peringatkan Netanyahu untuk Tidak Perluas Konflik dengan Lebanon

Reruntuhan bangunan di wilayah Shujaiya di Kota Gaza akibat serangan Israel

Photo :
  • Ist

Borrell menekankan tidak ada pembenaran atas aksi pembantaian semacam itu, khususnya yang menargetkan lembaga pendidikan yang difungsikan sebagai tempat perlindungan bagi warga sipil.

Menlu Rusia:: Amerika Serikat Tidak Ingin Diakhirinya Pertumpahan Darah di Gaza

Dia menyoroti jumlah korban yang mengkhawatirkan sejak konflik mulai muncul pada awal Oktober 2024. Menurut sejumlah laporan, ada  lebih dari 40 ribu warga Palestina yang tewas.

"Kami menyesalkan dan mengutuk penolakan Menteri (Bezalel) Smotrich -- yang bertentangan dengan kepentingan rakyat Palestina -- untuk mencapai sebuah kesepakatan," katanya.

Smotrich, yang memimpin partai Zionisme Religius sayap kanan di Israel, pekan lalu mengecam usulan gencatan senjata di Gaza dengan menyebutnya sebagai "perangkap berbahaya". 

Warga melintas di antara bangunan yang hancur di permukiman Shujaiya, Gaza, Palestina, 11 Juli 2024.

Photo :
  • ANTARA/Xinhua/Abdul Rahman Salama

Borrell menegaskan kembali bahwa gencatan senjata masih merupakan "satu-satunya cara untuk menghentikan pembunuhan warga sipil dan mengamankan pembebasan sandera."

Kecaman juga datang dari Belgia.

"Perang ini harus dihentikan segera. Menargetkan infrastruktur sipil melanggar hukum internasional dan tidak dapat diterima," tulis Menteri Luar Negeri  Belgia Hadja Lahbib di X.

Gelombang serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.800 korban sejak Oktober 2023, menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok pejuang Palestina, Hamas.

Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) dituding melakukan genosida.

ICJ telah memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di Rafah. Di kota bagian selatan itu, lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang Israel pada 6 Mei. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya