Jenderal Israel Janji Bakal Lenyapkan Yahya Sinwar saat Perang Masuk Bulan ke-11

Ketua Hamas yang baru Yahya Sinwar
Sumber :
  • Al Jazeera

Tel Aviv, VIVA – Israel berjanji untuk melenyapkan pemimpin Hamas yang baru, Yahya Sinwar saat perang Gaza memasuki bulan ke-11.

Hasil Survei: 42 Persen Remaja Yahudi di AS Percaya Israel Lakukan Genosida di Gaza

Penunjukan Sinwar untuk memimpin kelompok militan Palestina tersebut dilakukan saat Israel bersiap menghadapi kemungkinan pembalasan Iran atas pembunuhan pendahulunya Ismail Haniyeh minggu lalu di Teheran.

Berbicara di sebuah pangkalan militer pada hari Rabu, 7 Agustus 2024, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel bertekad untuk mempertahankan diri.

Kemanusiaan Lebih Penting dari Sepakbola: Timnas Indonesia, Sudan, Mesir Tolak Israel dan Korbankan Piala Dunia

"Kami siap secara defensif dan ofensif," katanya Netanyahu, dikutip dari The Sundaily, Jumat, 9 Agustus 2024.

VIVA Militer: Kepala Biro Politik Hamas Palestina, Yahya Sinwar

Photo :
  • timesofisrael.com
RI Dukung Surat Perintah Penangkapan ICC Terhadap Netanyahu: Harus Dilaksanakan!

"Kepala Angkatan Darat, Letnan Jenderal Herzi Halevi berjanji untuk menemukan dia (Sinwar), menyerangnya, dan (akan) memaksa Hamas untuk menemukan seseorang yang menggantikannya lagi," tambahnya. 

Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza sejak 2017, tidak terlihat sejak serangan 7 Oktober, yang paling mematikan dalam sejarah Israel.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan bahwa pemilihan Sinwar mengirimkan pesan bahwa organisasi tersebut melanjutkan jalur perlawanannya.

VIVA Militer: Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar

Photo :
  • al-monitor.com

Para analis juga yakin Sinwar lebih enggan menyetujui gencatan senjata Gaza dan lebih dekat dengan Teheran daripada Haniyeh, yang tinggal di Qatar.

"Jika kesepakatan gencatan senjata tampak tidak mungkin setelah kematian Haniyeh, hal itu bahkan lebih kecil (lagi) kemungkinannya di bawah (kepemimpinan) Sinwar," ucap Rita Katz, Direktur Eksekutif SITE Intelligence Group.

Dia juga menambahkan bahwa Hamas hanya akan semakin condong ke strategi militan garis kerasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya