Arab Saudi Sebut Pembunuhan Haniyeh Bikin Kacau Situasi di Timur Tengah
- nytimes.com
Riyadh, VIVA – Wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi Waleed Al-Khereiji mengatakan bahwa pembunuhan mantan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh merupakan pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan nasional Iran.
Melansir dari Saudi Gazette, Kamis, 8 Agustus 2024, Al-Khereji juga mengatakan bahwa serangan itu melanggar hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Pembunuhan Haniyeh selama kunjungannya ke Teheran minggu lalu merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan regional,” katanya saat menghadiri pertemuan luar biasa Komite Eksekutif (OKI) di Jeddah, pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Al-Khereiji menekankan bahwa pemerintahan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman menyadari keseriusan situasi yang meningkat di wilayah Palestina karena serangan terang-terangan dan praktik ilegal pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina di dalam dan luar wilayah Palestina. Tel Aviv juga dinilsi mengabaikan piagam dan resolusi internasional.
Wakil menteri tersebut mengatakan bahwa pemerintah Arab Saudi, berdasarkan posisi tegasnya terhadap perjuangan Palestina, mengutuk serangan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap warga sipil dan menolak segala bentuk serangan terhadap kedaulatan negara atau campur tangan dalam urusan internal negara mana pun sesuai dengan konvensi internasional dan Piagam OKI.
Al-Khereiji pun menyampaikan keprihatinan mendalam Kerajaan atas meningkatnya pelanggaran oleh tentara pendudukan Israel, yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa dan luka-luka di antara warga sipil di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Ia juga menyuarakan keprihatinan atas kekurangan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar hingga menipisnya sektor kesehatan di bawah tekanan meningkatnya jumlah pasien serta warga sipil yang mengungsi yang mencari perlindungan.
Al-Khereiji kembali menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan efektif guna memainkan perannya dalam meminta pertanggungjawaban penuh pasukan pendudukan Israel atas kejahatan dan pelanggaran ini serta konsekuensinya terhadap peluang menghidupkan kembali proses perdamaian dan menghentikan serangan dan pelanggaran terhadap rakyat Palestina.
Ia juga menegaskan bahwa Kerajaan mendukung semua upaya yang bertujuan untuk mengakhiri pendudukan wilayah Palestina dan mencapai solusi komprehensif yang memungkinkan rakyat Palestina mendirikan negara Palestina merdeka sesuai dengan resolusi legitimasi internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab.