Hamas Sebut Netanyahu "Berkhayal" jika Bunuh Haniyeh untuk Ubah Arah Perundingan

VIVA Trending: Lautan massa upacara pemakaman Ismail Haniyeh di Iran.
Sumber :
  • AP | Vahid Salemi

Istanbul, VIVA - Hamas akan melanjutkan negosiasi gencatan senjata di Gaza setelah terpilihnya Yahya Sinwar sebagai kepala politik baru menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh di Teheran, Iran pada 31 Juli.

Kembali Berulah, Pemukim Ilegal Israel Racuni Ternak warga Palestina di Tepi Barat

"Negosiasi tersebut dikelola oleh para pemimpin dan Sinwar tidak jauh dari proses negosiasi. Ia merupakan bagian dari rinciannya," kata salah seorang pucuk pimpinan Hamas, Osama Hamdan, kepada Anadolu, Rabu.

Hamas dan Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniyeh, tetapi Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.

Dukungan AS Terhadap Israel Picu Kemarahan di Seluruh Negeri Menjelang Pemilihan Presiden

VIVA Militer: Kepala Biro Politik Hamas Palestina, Yahya Sinwar

Photo :
  • nbcnews.com

Hamdan menuturkan bahwa masalahnya bukan Hamas, tetapi Israel, Benjamin Netanyahu, dan Amerika Serikat yang tidak tulus dalam mediasi atau upayanya mendorong gencatan senjata.

Lebanon Siaga Tinggi Jelang Serangan Besar Israel, 150 Rumah Sakit Disiapkan

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berusaha mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza.

Namun upaya mediasi terhenti karena Netanyahu menolak untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Photo :
  • dantri.com.vn

"Proses negosiasi akan terus berlanjut," tegas Hamdan.

Hamas, sebutnya, telah bersikap fleksibel dalam perundingan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Hamas juga tetap berkomitmen untuk mengupayakan gencatan senjata di Gaza, penarikan penuh Israel, mengakhiri pengepungan, membangun kembali daerah kantong itu, dan menukar tahanan.

Dia lebih lanjut mengatakan Netanyahu tahu bahwa upayanya untuk menghindar tidak akan berhasil dan Sinwar akan terus bergerak sesuai dengan komitmen Hamas sebagaimana sebelumnya.

VIVA Militer: Brigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas Palestina

Photo :
  • honestreporting.com

“Sinwar memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam mengelola urusan publik dan menjaga hak-hak rakyat Palestina,” ujarnya.

Sinwar masuk dalam daftar orang yang akan dibunuh Israel karena Tel Aviv menuduhnya sebagai dalang serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang mendorong Israel untuk melancarkan kampanye militer yang menghancurkan di Jalur Gaza.

Sejauh ini, aksi genosida Israel tersebut telah menewaskan lebih dari 39.600 orang.

“Jika pembunuhan Haniyeh merupakan salah satu tujuan Netanyahu untuk mengubah arah perundingan, dia sedang berkhayal. Dasar perundingan sudah ditetapkan dan orang-orang yang berunding di bawah Haniyeh akan terus bekerja dengan Sinwar yang hadir dalam semua rincian perundingan,” katanya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya