Ngeri Eskalasi Konflik, Bandara di Beirut Dipadati Warga yang Ingin Tinggalkan Lebanon

Ilustrasi bandara
Sumber :
  • Pixabay

Beirut, VIVA – Kedutaan besar AS di Beirut mengatakan bahwa lalu lintas dan kerumunan bertambah di Bandara Internasional Rafik Hariri, satu-satunya bandara komersial yang beroperasi di negara Lebanon.

Miris Lebih 200 Anak di Lebanon Tewas Akibat Serangan Brutal Israel

Hal itu terjadi Setelah sejumlah negara meminta warganya untuk segera meninggalkan Lebanon, untuk menghindari eskalasi yang kemungkinan terjadi.

VIVA Militer: Milisi Hizbullah Lebanon

Photo :
  • reuters.com
Balas Dendam, Hizbullah Tembakan Ratusan Rudal ke Wilayah Israel

Melansir dari DW, Rabu, 7 Agustus 2024, Bandara Hariri sendiri terletak di pinggiran selatan ibu kota negara Beirut.

Sebelumnya, Swedia, Inggris, Jerman, Prancis, Yordania, dan Arab Saudi semuanya telah mengeluarkan pernyataan serupa yang memberi tahu warga negara mereka untuk keluar dari Lebanon, karena kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran dapat mengakibatkan perang yang lebih luas.

Lebanon dan Hizbullah Setujui Usulan AS Terkait Gencatan Senjata dengan Israel

Karena hal itu juga, kebingungan dan kepanikan di antara penumpang bertepatan dengan penangguhan penerbangan ke dan dari Beirut oleh sejumlah maskapai penerbangan, seperti Lufthansa dari Jerman, Air France, dan maskapai penerbangan murah Transavia.

Kuwait Airlines juga telah menghentikan penerbangan dan Qatar Airways telah menghentikan perjalanan malam hari ke Beirut. Banyak dari mereka yang terjebak di bandara memposting gambar dan video di media sosial.

"Saya seharusnya berangkat kemarin, tetapi penerbangan saya ditunda," kata salah seorang calon penumpang, Sirine Hakim.

Pria berusia 22 tahun itu telah menghabiskan tiga minggu di Lebanon untuk mengunjungi keluarganya, tetapi harus pergi karena komitmen pekerjaan.

Meskipun terjadi saling tembak roket hampir tanpa henti di Lebanon selatan di perbatasan negara itu dengan Israel, dampaknya terhadap arus pengunjung musim panas tradisional Beirut pada awalnya relatif minimal, dengan puluhan ribu warga negara Lebanon yang bekerja atau belajar di luar negeri tidak terhalang untuk berkunjung.

Lebanon sendiri memiliki diaspora yang besar. Ada sekitar 5 juta orang yang tinggal di negara itu sendiri dan sebanyak 14 juta warga Lebanon tinggal di luar negeri. Banyak dari mereka kembali ke Lebanon secara teratur dan itu juga tampaknya terjadi tahun ini.

Otoritas Penerbangan Sipil Lebanon mengatakan telah menghitung 400.000 kedatangan pada bulan Juni tahun ini, dengan 80 hingga 90 pesawat mendarat di Beirut setiap hari. Selama bulan yang sama tahun lalu, sekitar 426.000 orang telah tiba di Lebanon.

Sebagian besar dari mereka yang tiba tahun ini adalah ekspatriat Lebanon, menurut otoritas bandara.

Kedatangan dari Eropa dan Amerika Utara turun sekitar 17 persen dan 15 persen.

Operasional bandara berjalan normal

Meskipun terjadi kekacauan dan kebingungan di bandara Beirut minggu ini, bandara tersebut masih beroperasi secara normal sebagaimana dikonfirmasi oleh Mazen Sammak, kepala Asosiasi Pilot Swasta di Lebanon.

Bandara tersebut ramai, katanya, tetapi kemungkinan besar hal itu terjadi karena banyak kedutaan yang secara bersamaan meminta warganya untuk meninggalkan Lebanon.

"Kedutaan-kedutaan ini jelas tentang perlunya meninggalkan Beirut pada penerbangan pertama, yang menyebabkan kepanikan karena warga negara asing bergegas untuk melakukan perjalanan secepat mungkin," jelas Sammak.

"Krisis bertambah buruk ketika beberapa maskapai menghentikan penerbangan ke Beirut. Hal itu kemudian menyebabkan peningkatan permintaan tiket untuk penerbangan yang masih beroperasi, yang kemudian menyebabkan harga tiket naik," sambungnya.

Ilustrasi penerbangan.

Photo :
  • BusinessInsider

Sejauh ini, kemacetan dan pembatalan penerbangan di Beirut belum berdampak pada lalu lintas udara di negara-negara sekitarnya. Namun jika situasinya terus berlanjut, hal itu mungkin akan berubah.

"Jika wilayah udara di Lebanon ditutup untuk waktu yang singkat, itu tidak memengaruhi lalu lintas udara di bandara Mesir dan, sejauh ini, lalu lintas ke bandara kami tidak meningkat," kata Khaled Wassel, manajer operasi darat Kairo untuk Corendon Airlines, operator penerbangan Turki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya