Mengenal Tim Walz, Cawapres yang Dampingi Kamala Harris Dalam Pemilu 2024
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Washington, VIVA – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) dan calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris telah memilih Gubernur Minnesota Tim Walz sebagai calon wakil presidennya.
Menurut laporan, ada dua nama yang sedang naik daun untuk menjadi calon wakil presiden dari Partai Demokrat, yakni Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro dan Gubernur Minnesota Tim Walz.
"Dengan bangga saya umumkan bahwa saya telah meminta @Tim_Walz untuk menjadi calon wakil presiden saya. Sebagai gubernur, pelatih, guru, dan veteran, ia telah berjasa bagi keluarga pekerja seperti keluarganya. Senang rasanya memilikinya di tim ini," cuit Kamala Harris melalui akun X, dikutip dari India Today, Rabu, 7 Agustus 2024.
Tim Walz telah menjadi pembela Presiden Joe Biden dan Kamala Harris yang vokal. Setelah penampilan Biden yang buruk dalam debat pertama melawan capres dari Partai Republik, Donald Trump, Walz secara vokal mendukung Biden, di tengah seruan partainya yang meminta Biden untuk mundur dari Pemilu.
Setelah Biden keluar dari pemilihan presiden, Walz mendukung Kamala Harris keesokan harinya dan muncul sebagai kandidat utama pasangan Harris untuk menumbangkan Trump.
Sebelum terjun ke dunia politik, Tim Walz adalah seorang guru sekolah menengah dan pelatih sepak bola di Mankato, Minnesota.
Walz juga bertugas di Garda Nasional Angkatan Darat selama 24 tahun, dan pensiun sebagai Sersan Mayor.
Ia terpilih menjadi anggota DPR AS pada tahun 2006, mewakili Distrik Kongres pertama Minnesota. Selama masa jabatannya di Kongres, ia berfokus pada urusan veteran, pendidikan, dan pertanian, yang membuatnya dihormati karena pendekatan bipartisannya.
Pada tahun 2018, Walz terpilih menjadi Gubernur Minnesota. Masa jabatannya mencakup tantangan yang signifikan, terutama pandemi COVID-19. Respons Walz mencakup karantina wilayah, kewajiban memakai masker, dan upaya distribusi vaksin, yang menuai beragam reaksi dari masyarakat.
Walz, yang secara luas dianggap ahli dalam berhubungan dengan pemilih kulit putih di pedesaan, bisa jadi penting bagi Demokrat karena kelompok yang sama telah memberikan suara yang luas untuk Donald Trump dari Partai Republik dalam beberapa tahun terakhir.