Fakta-fakta Kerusuhan di Inggris

Kerusuhan di Inggris
Sumber :
  • Tangkapan layar

London, VIVA – Inggris mengalami kerusuhan paling parah dalam 13 tahun, setelah protes antiimigrasi meletus sebagai respons terhadap penusukan massal yang menewaskan tiga gadis muda di Southport.

Deretan Fakta Menarik Jelang Pertandingan Timnas Indonesia vs Filipina, Skuad Garuda Punya Peluang Menang

Kerusuhan, yang dipicu oleh misinformasi dan sentimen antiimigrasi, telah menyebar ke banyak kota, termasuk Rotherham dan Manchester.

Berikut deretan fakta kerusuhan di Inggris:

Deretan Fakta-fakta Kasus Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar, Sudah Tetapkan 17 Orang Tersangka

Awal Kerusuhan Inggris 2024

Kekerasan dimulai ketika demonstran anti-imigrasi bertopeng menyerang sebuah hotel yang menampung para pencari suaka di Rotherham.

Deretan Fakta Terbaru Kasus Dokter Kecantikan Abal-Abal Ria Beauty, Polisi yang Menanganinya Dimutasi

Bentrokan juga terjadi pada demonstrasi sayap kanan di Liverpool, Manchester, dan Bristol. Para perusuh bentrok dengan polisi, dab melemparkan batu bata serta botol, dan menjarah toko-toko.

“Kami sekarang melihatnya, (masalah) membanjiri kota-kota besar,” kata Tiffany Lynch dari Federasi Kepolisian Inggris dan Wales, dikutip dari The Economic Times, Selasa 6 Agustus 2024.

Ilustrasi - Ratusan orang melakukan aksi protes di depan parlemen Inggris guna menentang penjualan senjata ke Israel dan mendesak gencatan senjata di Gaza.

Photo :
  • ANTARA/Anadolu

Tanggapan Pemerintah Terhadap Kerusuhan

Pemerintah memastikan bahwa polisi memiliki semua sumber daya yang mereka butuhkan untuk menangani kerusuhan, dengan mengerahkan ribuan petugas tambahan untuk mengatasi kekerasan.

Protes tersebut diperburuk oleh rumor palsu tentang latar belakang tersangka, Axel Rudakubana yang berusia 17 tahun, yang menghadapi dakwaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan.

Misinformasi Daring Memicu Kerusuhan

Klaim palsu di media sosial yang menyatakan bahwa Rudakubana adalah seorang imigran Muslim, telah memicu kemarahan di kalangan pendukung sayap kanan.

Hakim Andrew Menary akhirnya mengidentifikasi dan membeberkan bahwa Rudakubana, lahir di Wales dari orang tua Rwanda.

Kelompok Sayap Kanan Memimpin Serangan

Kelompok sayap kanan telah mengeksploitasi penusukan tersebut untuk memperkuat pesan anti-imigrasi mereka.

Demonstrasi juga telah diselenggarakan secara daring dengan menggunakan slogan-slogan seperti "cukup sudah" dan "hentikan perahu-perahu." Para demonstran pun melambaikan bendera dan meneriakkan slogan-slogan anti-imigrasi.

Peran Tommy Robinson

Stephen Yaxley-Lennon, yang dikenal sebagai Tommy Robinson, telah menjadi tokoh kunci dalam protes ini. Robinson, mantan pemimpin English Defence League (EDL), memiliki sejarah masalah hukum dan terus memengaruhi aktivisme sayap kanan melalui media sosial.

Meskipun dilarang dari Twitter pada tahun 2018, akunnya diaktifkan kembali setelah Elon Musk mengakuisisi platform tersebut, yang sekarang berganti nama menjadi X.

Aktivisme Robinson dimulai di Luton, tempat ia mendirikan EDL pada tahun 2009. Kelompok tersebut menjadi terkenal karena retorika anti-Islam dan protes agresifnya.

Robinson juga telah dihukum karena penyerangan, penghinaan terhadap pengadilan, dan kejahatan lainnya, tetapi terus menjadi tokoh yang memecah belah di Inggris.

"Inggris menghadapi gerakan ekstrem kanan yang jauh lebih terdesentralisasi," ucap Jacob Davey dari Institute for Strategic Dialogue (ISD).

Para agitator sayap kanan, termasuk beberapa neo-Nazi, terhubung melalui jaringan daring yang longgar dan tergerak oleh disinformasi yang viral.

Masalah hukum Robinson termasuk kasus penghinaan terhadap pengadilan pada tahun 2018, di mana ia melakukan streaming langsung di luar gedung pengadilan selama persidangan geng grooming.

Penahanannya juga memicu protes internasional, dengan para pendukungnya mengklaim bahwa ia adalah martir untuk kebebasan berbicara.

Tekanan Besar Kepolisian Inggris

Pihak berwenang Inggris menghadapi tekanan yang semakin besar untuk mengakhiri kerusuhan terburuk di Inggris dalam 13 tahun.

Kekerasan di beberapa wilayah negara tersebut juga menjadi ujian berat bagi Perdana Menteri Keir Starmer, yang baru terpilih sebulan lalu setelah memimpin Partai Buruh meraih kemenangan telak atas Partai Konservatif.

Sekitar 90 orang ditangkap setelah bentrokan terjadi pada demonstrasi sayap kanan di sejumlah tempat termasuk Liverpool, Manchester, Bristol, Blackpool, dan Hull, serta Belfast di Irlandia Utara.

Dalam beberapa kejadian, perusuh melemparkan batu bata, botol, dan suar ke arah polisi.

Demonstran Bakar Hotel-hotel

Para perusuh membakar dan membobol hotel-hotel yang digunakan untuk menampung para pencari suaka di Inggris utara pada Minggu, 4 Agustus 2024, saat negara itu bergulat dengan kerusuhan terburuk yang pernah terjadi selama bertahun-tahun.

Rekaman yang dilokasikan oleh CNN menunjukkan para pengunjuk rasa pada hari Minggu merusak dan membakar dua hotel Holiday Inn di Inggris utara, satu di Tamworth dan satu di Rotherham.

Pembakaran itu telah dikritik oleh seorang politisi lokal karena menampung para pencari suaka.

"Di Tamworth, para pengunjuk rasa melemparkan proyektil, memecahkan jendela, dan memulai kebakaran, (mereka juga mulai) melukai seorang petugas polisi," menurut pihak berwenang setempat.

Perdana Menteri (PM) Inggris, Keir Starmer

Photo :
  • Claudia Greco, Pool Photo via AP, File

PM Inggris Adakan Pertemuan 'Cobra'

Perdana Menteri Keir Starmer mengadakan pertemuan darurat 'Cobra' pada hari ini, 5 Agustus 2024.

"Beberapa menit yang lalu, Kepala Staf Pertahanan Tony Radakin juga terlihat tiba di Downing Street, mungkin untuk pertemuan tersebut," menurut BBC International.

Sebagai informasi, jika terjadi krisis di Inggris, rapat Cobra sering diadakan.

Meskipun memiliki nama yang sama dengan jenis ular berbisa, rapat-rapat tersebut tidak dinamai menurut atau mengacu pada ular tersebut.

Rapat Cobra, yang terkadang disebut rapat Cobr, dinamai menurut Ruang Briefing Kantor Kabinet A di Whitehall di pusat kota London.

Rapat ini merupakan komite tanggap darurat yang terdiri dari menteri, pegawai negeri, polisi, perwira intelijen, dan pihak lain yang sesuai dengan alasan rapat tersebut diadakan. Misalnya, rapat hari ini akan melibatkan menteri terkait dan perwakilan polisi.

Tujuan rapat Cobra adalah untuk membahas pengambilan keputusan dan mengoordinasikan berbagai departemen dan lembaga dalam menghadapi krisis atau keadaan darurat.

Selama beberapa tahun terakhir, rapat Cobra diadakan secara rutin selama pandemi COVID-19 dan pada tahun 2019 setelah banjir parah di Inggris.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya