Biden Mengaku Tak Tahu Iran Bakal Turunkan Ketegangan dengan Israel

Arsip foto - Presiden AS Joe Biden (kanan) bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) di Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, pada 25 Juli 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu Ajansi

Washington, VIVA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Sabtu, 3 Agustus 2024, menyatakan harapannya agar Iran menurunkan ketegangan di Timur Tengah.

Turki Tutup Wilayah Udaranya untuk Pesawat Pemimpin Israel, Isaac Herzog

"Saya berharap demikian. Saya tidak tahu," ujar Biden kepada wartawan ketika ditanya, "apakah Iran akan menurunkan ketegangan?" sambil meninggalkan toko kelontong di kampung halamannya di Negara Bagian Delaware.

Departemen Pertahanan, pada Jumat, mengatakan AS akan mengerahkan aset militer mereka ke Timteng di tengah peningkatan ketegangan di kawasan tersebut.

Putin Tandatangani Revisi Doktrin Nuklir Rusia, Tak Lagi sebagai “Upaya Terakhir”

VIVA Trending: Ayatollah Ali Khamenei pimpin doa buat Ismail Haniyeh.

Photo :
  • AP

“Departemen Pertahanan terus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan eskalasi regional yang dilakukan oleh Iran atau mitra dan proksi Iran.

Dukung Kemerdekaan Palestina, DPR Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink

“Menteri (Lloyd) Austin telah memerintahkan penyesuaian keberadaan militer AS untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS, untuk meningkatkan dukungan bagi pertahanan Israel, dan untuk memastikan bahwa Amerika siap menanggapi berbagai kemungkinan,” katanya.

Hampir 39.500 warga Palestina terbunuh dalam sekitar 10 bulan sejak Israel melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza mulai 7 Oktober tahun lalu setelah serbuan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Serangan tersebut telah memicu peningkatan ketegangan regional. Ketegangan terbaru muncul awal pekan ini ketika pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh saat berkunjung ke Iran.

VIVA Militer: Tentara Israel dari Brigade Givati

Photo :
  • irna.ir

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan memerintahkan serangan terhadap Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan Haniyeh. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya