Media Sebut Agen Rahasia Penyusup Bunuh Ismail Haniyeh, Begini Tanggapan Garda Revolusi Iran

VIVA Trending: Lautan massa upacara pemakaman Ismail Haniyeh di Iran.
Sumber :
  • AP | Vahid Salemi

Teheran, VIVA - Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) membantah laporan penyusupan ke dinas intelijen Iran yang diduga memicu pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh.

Penghancuran Bangunan Jadi Komponen Utama Israel Jajah Palestina, Menurut Laporan Uni Eropa

Bantahan itu disampaikan juru bicara Komite Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Ibrahim Rezaei.

Pada Sabtu, 3 Agustus 2024, harian Inggris The Telegraph melaporkan bahwa badan intelijen Israel Mossad sebelumnya merekrut beberapa personel IRGC sebagai agennya untuk memasang bahan peledak di wisma tamu Teheran tempat Haniyeh menginap.

Senat AS Gagal Stop Penjualan Senjata Perang ke Israel tapi Teguran Keras untuk Biden

Kota Tel Aviv

Photo :
  • Instagram @telaviv

Pada Minggu malam, sidang digelar di Teheran untuk memeriksa kasus pembunuhan Haniyeh.

Israel Tahan 270 Anak Palestina dengan Kondisi Memprihatinkan, Menurut Komisi Urusan Tahanan

Sidang tersebut dihadiri oleh wakil kepala badan intelijen Pasukan Quds (unit militer khusus IRGC yang beroperasi di Timur Tengah), wakil menteri informasi (intelijen) untuk isu keamanan, serta sejumlah pejabat senior intelijen lainnya.

Juru bicara Pasukan Quds menekankan bahwa pembunuhan Haniyeh bukan merupakan hasil infiltrasi ke dalam dinas intelijen Iran dan tidak ada perekrutan personel Iran dalam insiden tersebut, kata Rezaei kepada kantor berita IRNA.

IRGC juga melihat bahwa pengaruh dinas intelijen Mossad Israel sudah menurun, baik di Iran maupun di negara-negara Timur Tengah lainnya, kata anggota parlemen tersebut.

VIVA Militer: Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC)

Photo :
  • Islamic Republic News Agency (IRNA)

Hamas, pada 31 Juli, menyatakan pemimpin politiknya Ismail Haniyeh meninggal karena dibunuh di wisma tamu di Teheran, kota tempat ia menghadiri pelantikan presiden baru Iran.

Hamas menuding Israel dan Amerika Serikat bertanggung jawab atas kematian Haniyeh dan mengatakan bahwa serangan itu tidak akan ditimpali dengan pembalasan. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya