Turki Sebut Khaled Mashal sebagai pengganti Ismail Haniyeh tapi Hamas Menolak

khaled meshaal menjadi kandidat kuat pemimpin hamas yang baru
Sumber :
  • Al Jazeera

Istanbul, VIVA - Kementerian Luar Negeri Turki pada Jumat, 2 Agustus 2024, menyebut Khaled Mashal, wakil mendiang Ismail Haniyeh, sebagai kepala biro politik sementara Hamas.

5 Jurnalis Palestina Tewas saat Liput Peristiwa di RS, Ditembak Tentara Israel meski Bertanda “Press”

"Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan bertemu dengan kepala biro politik sementara Hamas, Khaled Mashal, di ibu kota Qatar Doha, dan menyampaikan belasungkawa," kata kementerian tersebut.

Mereka menambahkan bahwa kedua putra Haniyeh turut serta dalam pertemuan di Doha.

Hamas: Gencatan Senjata di Gaza Mandek karena Penjajah Israel Ajukan Syarat-syarat Baru

VIVA Militer: Unjuk rasa pasca pembunuhan Ismail Haniyeh

Photo :
  • euronews.com

Tapi Hamas menolak klaim tersebut dalam sebuah komentar kepada Sputnik, dan mengatakan bahwa mereka akan mengumumkan pengganti Haniyeh setelah pertemuan Dewan Syura konsultatif.

Kelompok HAM Israel Sebut Rezim Zionis Bangun 7 Permukiman Ilegal Tepi Barat Milik Palestina

"Kami menolak penunjukan pengganti mendiang kepala Ismail Haniyeh. Kami akan membuat pengumuman resmi setelah pemilihan, yang akan diadakan setelah Dewan Syura," kata Basem Naim, salah satu anggota kantor politik Hamas di Gaza.

Upacara perpisahan untuk Haniyeh akan diadakan di Doha pada Jumat, tempat Haniyeh tinggal selama beberapa tahun terakhir, kata seorang sumber di Hamas kepada Sputnik. Tempat peristirahatan terakhirnya secara resmi belum diumumkan.

Hamas pada Rabu mengatakan bahwa Haniyeh tewas dalam serangan Israel di kediamannya di Teheran setelah dia mengikuti pelantikan presiden baru Iran. Hamas menuding Israel dan AS atas kematiannya dan berjanji akan melakukan aksi balasan.

VIVA Militer: Brigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas Palestina

Photo :
  • nytimes.com

Kepala Pentagon Lloyd Austin mengatakan dia tidak akan berkomentar apa pun terkait kematian Haniyeh atau dugaan peran Israel dalam hal itu.

The Jerusalem Post melaporkan bahwa Israel memerintahkan jajarannya untuk tidak mengomentari pembunuhan Haniyeh. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya