Ismail Haniyeh Dimakamkan Hari Jumat, Turki Tetapkan Hari Berkabung Nasional

Potret Presiden Turki Erdogan bertemu pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh
Sumber :
  • Al Jazeera

Ankara, VIVA – Turki, pada Jumat, 2 Agustus 2024, menetapkan sebagai hari berkabung nasional untuk pemakaman pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Qatar.

Erdogan Benarkan Turki Tutup Wilayah Udaranya untuk Pesawat Presiden Israel

"Hari berkabung nasional akan dideklarasikan besok (Jumat) sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan Palestina dan solidaritas terhadap saudara-saudari Palestina kita," tulis Presiden Recep Tayyip Erdogan di X.

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

Photo :
  • bianet.org
Turki Tutup Wilayah Udaranya untuk Pesawat Pemimpin Israel, Isaac Herzog

Sebelumnya, Erdogan pada hari Rabu, 31 Juli 2024, mengutuk pembunuhan terhadap Haniyeh, pemimpin politik gerakan Palestina Hamas.

"Semoga Tuhan mengasihani saudara saya Ismail Haniyeh, yang gugur sebagai martir," sambung Erdogan.

Presiden Israel Urung Hadiri KTT Iklim gara-gara Turki Larang Pesawatnya Melintas

Haniyeh, yang menghabiskan banyak waktu di Turki sebelum serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, terakhir kali mengunjungi Erdogan di Istanbul pada bulan April.

Hamas dipandang oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Israel sebagai organisasi teroris, tetapi Erdogan menyebutnya sebagai "gerakan pembebasan".

Ribuan orang juga berbaris di Istanbul pada hari Rabu untuk mengecam kematian Haniyeh, yang tewas bersama pengawalnya dalam serangan di Teheran pada Rabu dini hari.

Sebuah pesawat yang membawa jenazah Haniyeh mendarat di Doha pada hari Kamis, 1 Agustus 2024, setelah pemakaman umum di Iran yang dihadiri oleh banyak pelayat yang memberikan penghormatan.

VIVA Trending: Lautan massa upacara pemakaman Ismail Haniyeh di Iran.

Photo :
  • AP | Vahid Salemi

Qatar, yang telah menjadi tuan rumah biro politik Hamas dengan restu Amerika Serikat, termasuk Haniyeh, telah terlibat dalam pembicaraan selama berbulan-bulan untuk memediasi berakhirnya perang di Gaza, bersama Mesir dengan dukungan AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya