Detik-detik Jenazah Ismail Haniyeh Tiba di Doha Qatar

Jenazah Ismail Haniyeh (Doc: Iran International)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Doha, VIVA – Jenazah pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh yang dibunuh di Teheran, Iran, tiba di Doha, Qatar pada Kamis, 1 Agustus 2024, menjelang pemakaman yang dijadwalkan pada hari Jumat, 2 Agustus 2024.

Arab Saudi dan Qatar Kompak Kecam Keras Israel Perluas Permukiman di Golan Milik Suriah

Menurut video yang beredar, jenazah Haniyeh diiringi oleh pihak keamanan dan beberapa pejabat Qatar. Jenazah Haniyeh dibawa bersama pengawalnya, yang juga tewas dalam serangan itu.

Jenazah Ismail Haniyeh (Doc: Iran International)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong
Qatar Sangkal Tuduhan Mundur Jadi Mediator Gencatan Senjata Gaza, Sebut Ada yang Mengeksploitasi

Haniyeh diketahui dibunuh di Teheran pada dini hari Rabu, 31 Juli 2024, saat dia berada di ibu kota Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian.

Iran juga telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional.

Qatar Tak Izinkan Serangan Apa Pun dari Pangkalan Al-Udeid meski Ada Fasilitas Militer AS

"Rezim Zionis kriminal dan teroris menyiapkan dasar untuk hukuman berat bagi dirinya sendiri dengan tindakan ini, dan kami menganggap itu tugas kami untuk membalas darahnya karena ia mati syahid di wilayah Republik Islam Iran," kata Khamenei, dikutip dari Iran International, Jumat, 2 Agustus 2024.

Haniyeh nantinya akan dimakamkan di negara Teluk Persia Qatar, setelah salat jenazah lainnya di sana pada Jumat, 2 Agustus 2024.

Sebagai informasi, Ismail Haniyeh, yang telah tinggal di pengasingan selama dua tahun terakhir, diberi masa jabatan empat tahun baru oleh Dewan Syura, badan pengambil keputusan tertinggi kelompok Islam tersebut. 

VIVA Militer: Unjuk rasa pasca pembunuhan Ismail Haniyeh

Photo :
  • euronews.com

Haniyeh juga adalah mantan ajudan pendiri Hamas, Ahmed Yassin, yang dibunuh dalam serangan udara Israel pada tahun 2004.

Ia menjabat sebagai perdana menteri Palestina setelah Hamas memenangkan pemilihan parlemen pada tahun 2006, setahun sebelum kelompok militan Islam tersebut merebut kendali Gaza dari pasukan saingannya yang dipimpin Fatah dari Presiden Mahmoud Abbas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya