Tak Terima Pemimpinnya Tewas, Pejabat Hamas Deklarasikan Perang Terbuka

Senior Hamas official, Sami Abu Zuhri (Doc: MEMO)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Gaza, VIVA – Pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran merupakan eskalasi serius yang tidak akan mencapai tujuannya. Hal itu disampaikan oleh pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri.

Presiden Iran Janji Akan Lebih Lunak Jika Israel Setujui Gencatan Senjata

Di situs berita Shehab yang berafiliasi dengan Hamas, Abu Zuhri mengatakan bahwa Hamas adalah sebuah gerakan yang cukup kuat untuk bertahan lebih lama dari kematian pemimpinnya.

VIVA Militer: Brigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas Palestina

Photo :
  • middleeastmonitor.com
Iran Tegaskan Respons Militernya Bisa Berubah jika Israel Setuju Gencatan Senjata di Gaza

Zuhri juga mendeklarasikan perang terbuka setelah kematian Haniyeh.

"Kami melancarkan perang terbuka untuk membebaskan Yerusalem dan siap membayar harga berapa pun," ucapnya, dikutip dari Times of Israel, Rabu, 31 Juli 2024.

Dugaan Kebocoran Data Rahasia, Ajudan hingga Jubir Netanyahu Ditangkap

Diketahui, Haniyeh tewas setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran dan setelah bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei.

"Sebelumnya pada hari Selasa, Haniyeh menghadiri pelantikan presiden baru Iran dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran," kata Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dalam pernyataan.

Pembunuhan Haniyeh telah memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan menjadi perang regional yang besar.

VIVA Militer: Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh

Photo :
  • latimes.com

Kematian Haniyeh juga telah dikonfirmasi oleh kelompok Palestina, Hamas. Dalam pernyataannya, Hamas mengungkap dalang dibalik kematian Haniyeh.

"Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh. Serangan berbahaya Israel menewaskan kepala politbiro kelompok Palestina di Teheran," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya