Profil Ismail Haniyeh, Pentolan Hamas yang Tewas dalam Serangan di Iran
- minanews.net
Jakarta, VIVA – Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas setelah kediamannya di Teheran menjadi sasaran serangan. Hal itu disampaikan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dalam sebuah pernyataan.
"Serangan itu dilakukan Rabu pagi," kata Departemen Hubungan Masyarakat IRGC, dikutip dari Iran International, Rabu, 31 Juli 2024.
Mereka menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk menemukan penyebab insiden tersebut.
Profil Ismail Haniyeh
Ismail Haniyeh adalah seorang politikus Palestina yang mulai menduduki jabatan puncak Hamas ketika memenangkan pemilu pada 2006. Haniyeh juga pernah menjabat sebagai perdana menteri Otoritas Palestina (PA) pada periode 2006-2007.
Pria yang lahir pada tahun 1962 ini juga sempat menjadi pemimpin pemerintahan de facto di Jalur Gaza periode 2007-2014 lalu. Haniyeh menghabiskan masa mudanya di kamp pengungsi Al-Shāṭiʾ di Jalur Gaza, tempatnya dilahirkan.
Seperti anak-anak pengungsi biasa, Haniyeh dididik di sekolah-sekolah yang dijalankan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina. Pada tahun 1981 Haniyeh mendaftar di Universitas Islam Gaza, untuk belajar sastra Arab.
Haniyeh juga aktif dalam politik mahasiswa, memimpin sebuah asosiasi mahasiswa Islam yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin. Ismail Haniyeh, secara mengejutkan mampu membawa Hamas menjadi pemenang dalam pemilihan parlemen Palestina.
Haniyeh membawa Hamas mengalahkan partai Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas.
Sebelum tewas, Haniyeh sempat menjadi Ketua Biro Politik Hamas sejak tahun 2017 menggantikan Khaled Mashal. Haniyeh telah menjadi pemimpin senior Hamas selama lebih dari 20 tahun.