Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas Dibunuh Bersama Satu Pengawalnya
- latimes.com
Teheran, VIVA – Ismail Haniyeh, salah satu pemimpin Hamas paling senior, menjadi sasaran dan dibunuh di Iran. Hal itu disampaikan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dalam sebuah pernyataan.
Haniyeh diketahui tewas di Iran bersama dengan satu pengawalnya. Kematiannya juga masih diselidiki.
"Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas setelah kediamannya menjadi sasaran di Teheran," kata IRGC.
Ismail Haniyeh, yang telah tinggal di pengasingan selama dua tahun terakhir, diberi masa jabatan empat tahun baru oleh Dewan Syura, badan pengambil keputusan tertinggi kelompok Islam tersebut.
Melansir dari AP, Rabu, 31 Juli 2024, Haniyeh juga adalah mantan ajudan pendiri Hamas, Ahmed Yassin, yang dibunuh dalam serangan udara Israel pada tahun 2004.
Ia menjabat sebagai perdana menteri Palestina setelah Hamas memenangkan pemilihan parlemen pada tahun 2006, setahun sebelum kelompok militan Islam tersebut merebut kendali Gaza dari pasukan saingannya yang dipimpin Fatah dari Presiden Mahmoud Abbas.
Ia menjabat sebagai pemimpin Hamas di kubu kelompok tersebut di Gaza sebelum terpilih sebagai kepala gerakan tersebut pada tahun 2017.
Haniyeh meninggalkan Gaza pada tahun 2019 dan telah membagi waktunya antara Turki dan Qatar. Ia juga belum mengatakan apakah ia akan kembali ke Palestina.