Prajurit Laki-laki Israel yang Perkosa Anggota Hamas di Tahanan Batal Ditangkap
- forward.com
Tel Aviv, VIVA – Polisi militer Israel membatalkan surat perintah penangkapan terhadap para prajurit yang dituduh memerkosa seorang tahanan Palestina secara berkelompok di penjara Sde Teiman.
Penjara itu terkenal kejam dan polisi militer membatasi siapapun untuk menginterogasi para pelaku.
Keputusan tersebut diambil setelah para anggota Knesset (parlemen Israel) dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir pergi ke Sde Teiman untuk bergabung dengan yang lain dalam memprotes penahanan para prajurit tersebut.
Sebelumnya, para perwira Polisi Militer menyerbu penjara yang terkenal kejam itu dan menahan sembilan prajurit cadangan Israel, yang diduga melakukan kejahatan karena memperkosa para tahanan.
Militer Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Menyusul dugaan penyiksaan serius terhadap seorang tahanan yang ditahan di fasilitas penahanan Sde Teiman, penyelidikan oleh polisi militer dibuka atas perintah kantor pengacara militer."
"Menurut sumber keamanan, tahanan tersebut dibawa ke rumah sakit dengan luka parah di bagian intim, luka yang membuatnya tidak bisa berjalan,” demikian pernyataan laporan Haaretz.
Tentara di penjara tersebut melawan penangkapan dengan cara melakukan konfrontasi verbal dan fisik dengan polisi militer saat mereka memasuki penjara. Video konfrontasi itu juga tersebar di media sosial.
Seorang tentara berkata, "Polisi militer datang untuk menangkap kami karena kami bertanggung jawab atas teroris Nukhba," merujuk pada unit elit pejuang Hamas, yang mempelopori Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober
"Kepada semua orang, bangsa Israel, turunlah ke jalan untuk kami. Saya tidak siap dengan rasa malu ini karena mereka menangkap saya, saya telah memberikan hidup saya untuk Anda, untuk negara saya," tambah prajurit itu.
Menanggapi insiden itu, beberapa anggota Knesset, Menteri Keamanan Nasional Ben Gvir, dan para pemimpin pemukim bergegas ke Sde Teiman untuk memprotes penahanan para prajurit yang dituduh melakukan pemerkosaan.
Ben Gvir menyatakan, polisi militer yang datang untuk menangkap para pahlawan terbaik itu di fasilitas penahanan Sde Teiman sungguh memalukan.
Anggota Knesset lainnya, anggota partai Likud Hanoch Milwidsky juha mengumumkan akan melakukan aksi pemogokan pemungutan suara di Knesset sebagai tanggapan atas upaya penangkapan para prajurit.
Di Knesset, anggota parlemen, Ahmad Tibi bertanya, "Apakah memasukkan tongkat ke dalam dubur seseorang itu sah?"
Anggota lainnya, Milwidsky menjawab, "Ya! Jika dia seorang Nukhba (tahanan elit), apa pun sah untuk dilakukan padanya!"