Roket Hizbullah Tewaskan 12 Anak-anak, Menhan Israel Siap Balas Dendam yang Mengerikan

VIVA Militer: Serangan milisi HIzbullah terhadap basis militer Israel
Sumber :
  • forces.net

Tel Aviv, VIVA – Pemerintah Israel geram dan siap balas dendam terhadap Hizbullah. Serangan roket Hizbullah sebelumnya menewaskan 12 anak-anak Israel di Dataran Tinggi Golan

Presiden Iran Janji Akan Lebih Lunak Jika Israel Setujui Gencatan Senjata

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menyampaikan bersumpah akan melakukan serangan balik yang lebih keras. 

“Hizbullah akan membayar harga yang mahal atas serangan itu. Harga yang belum pernah dibayar sebelumnya," kata Gallant, dikutip dari The Sundaily, Selasa, 30 Juli 2024.

Iran Tegaskan Respons Militernya Bisa Berubah jika Israel Setuju Gencatan Senjata di Gaza

Serangan Hizbullah itu juga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan menyebar.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant

Photo :
  • AP Photo/Jacquelyn Martin, Pool
Dugaan Kebocoran Data Rahasia, Ajudan hingga Jubir Netanyahu Ditangkap

Iran sudah beri peringatan ke Israel bahwa setiap serangan militer baru di Lebanon bisa menyebabkan konsekuensi yang tidak terduga.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres mengutuk serangan roket yang dilakukan pada Sabtu, 27 Juli 2024. Dia meminta semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin.

Adapun, serangan roket yang tewaskan 12 anak-anak itu adalah serangan paling mematikan terhadap warga Israel sejak serangan 7 Oktober yang dilakukan pejuang Hamas.

Israel sudah menuduh Hizbullah Lebanon karena menembakkan roket Falaq-1 Iran. Namun, kelompok yang didukung Iran itu sudah membantah tuduhan Israel.

Roket yang diluncurkan itu sebelumnya menghantam lapangan sepak bola di Desa Druze Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan. Wilayah Dataran Tinggi Golan merupakan kawasan yang direbut Israel dari Suriah pada perang Timur Tengah 1967.

Serangan itu pun membuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu marah besar. “Anggota kabinet memberi wewenang kepada perdana menteri dan menteri pertahanan untuk memutuskan cara dan waktu tanggapan terhadap organisasi teroris Hizbullah,” demikian pernyataan resmi dari kantor Netanyahu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya