ASEAN Kutuk Serangan Israel di Gaza dan Sebut Krisis Kemanusiaan Makin Memburuk

Pertemuan ke-14 Tingkat Menteri Luar Negeri East Asia Summit diselenggarakan di Vientiane, Laos, pada Sabtu, 27 Juli 2024.
Sumber :
  • ANTARA

Ankara - Para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) melalui komunike bersama pada pertemuan puncak di Vientine, Laos, Sabtu, 27 Juli 2024, mendeklarasikan kecaman untuk Israel atas serangan di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina.

Jumlah Jurnalis Terbunuh di Gaza Lebih dari Dua Kali Lipat Rata-rata Global per Tahun

"Kami mengutuk semua serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil yang telah mengakibatkan jumlah korban yang mengkhawatirkan, khususnya wanita dan anak-anak, terbatasnya akses terhadap makanan, air bersih, dan kebutuhan dasar lainnya yang menyebabkan krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk," kata komunike bersama tersebut.

Para menteri luar negeri ASEAN juga menyatakan keprihatinan mendalam tentang situasi kemanusiaan di daerah kantong yang diblokade itu.

Hamas Sebut Usulan Gencatan Senjata Hanya Tipu Daya dan Tak Akhiri Perang

VIVA Militer: Masjid Ibnu Utsman Gaza hancur diantam rudal Israel

Photo :
  • aljazeera.com

Mereka mendesak semua pihak terkait melakukan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.

Difasilitasi Mesir, Hamas dan Fatah Berembuk untuk Persatuan Palestina di Kairo

Deklarasi final tersebut juga memuji upaya berbagai anggota ASEAN dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menegaskan kembali dukungan terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

“Kami menyerukan akses kemanusiaan yang cepat, aman, tanpa hambatan dan berkelanjutan bagi semua yang membutuhkan, termasuk melalui peningkatan kapasitas di perbatasan, termasuk melalui laut,” katanya.

Reruntuhan bangunan di wilayah Shujaiya di Kota Gaza akibat serangan Israel

Photo :
  • Ist

ASEAN turut mendesak semua pihak terkait untuk mengupayakan penyelesaian konflik secara damai dengan tujuan mewujudkan solusi dua negara sesuai dengan hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan.

Pernyataan itu mengatakan para pejabat juga mengakui pendapat penasihat ICJ pekan lalu mengenai wilayah pendudukan Palestina, dan mengatakan bahwa PBB harus mempertimbangkan tindakan lebih lanjut untuk mengakhiri secepat mungkin kehadiran ilegal Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya